Asal muasalnya dari seorang pejabat baik hati yang dihukum mati oleh kaisar, karena terkena fitnah. Sebelum hukuman mati dilaksanakan kekaisaran diserbu musuh, hingga kekaisaran berhasil direbut musuh.
Meski kaisarnya bertindak lalim padanya, pejabat ini tetap setia pada negaranya. Daripada hidup terjajah, maka pejabat ini bunuh diri dengan cara menceburkan diri ke sungai.
Rakyat yang mendengar hal ini segera ingin menyelamatkan pejabat yang baik ini, seandainya sudah tidak tertolong jiwanya atau sudah meninggal dunia, paling tidak jasatnya dapat diselamatkan utuh, agar jangan dimakan ikan.
Maka rakyat beramai-ramai mengeluarkan perahu dan mengayuhnya dengan cepat, sambil melemparkan makanan dari ketan yang berisi daging dan dibungkus daun ke dalam sungai, agar ikan tidak menyentuh jasad pejabat baik itu.