Kalau ditanya film apa yang bikin tobat,j awabnya pasti film horror. Karena makna ceritanya pasti tidak masuk logika atau diluar nalar. Apalagi bagi umat yang rajin beribadah.
Tapi uniknya, film genre ini dari tahun ke tahun masih tetap digemari. Bahkan uniknya banyak film horror bertemakan hantu yang tayang saat bulan Ramadan.
Makin banyak orang menonton film horror, akan makin banyak produsen memproduksi film genre ini. Bahkan mereka sudah merencanakan jauh-jauh hari agar filmnya dapat mengisi hari libur.
Kesuksesan film horror melambungkan nama artis Suzanna, sebagai ratu horror Indonesia.
Saya menonton film horror bukan karena gemar, hanya untuk mengisi waktu, misal saat pulang kantor jalan macet atau mendapat tawaran ticket gratis dari komunitas. Jadi nontonnya iseng-iseng saja.
Film horror tidak milik Indonesia saja, produsen film besar seperti Hollywood juga sering memproduksi film bergenre horror, seperti "The Exorcist", "The Ring", dan "Friday the Thirteen".
Selain Hollywood yang sering memproduksi film bergenre horror adalah Thailand dan Korea.
Yang membuat kita tobat saat menonton film horror adalah kita harus membayar, untuk ditakut-takuti. Untuk film horror yang sekedar menakut-nakuti atau menimbulkan suasana seram, tidak masalah. Yang paling membuat tobat adalah bila banyak adegan yang memualkan perut, misal banyak belatung, banyak serpihan tubuh manusia, bahkan pemuka agama kalah saat bertarung dengan hantunya.
Yang terakhir ini, bisa berbahaya, karena bila ditonton oleh kita yang imannya masih cetek, dapat membuat pena Haman akan nilai-nilai agama menjadi luntur.
Ada pula adegan orang yang sedang sholat magrib atau tahajut justru diganggu hantu, Hal ini bisa berdampak kurang baik. Umat Muslim bisa takut sholat setelah menonton adegan ini.
Adegan pemuka agama kalah bertarung dengan hantu juga dapat berdampak serupa. Jadi, sebaiknya film horror jangan bersinggungan dengan agama apapun.
Memang untuk mengusir suasana seram, produsen sering memasukkan adegan kocak, bahkan ada yang sengaja menampilkan artis seksi. Padahal sebagai umat beragama, kita sewajarnya dilarang menyaksikan tubuh bukan muhrim yang tidak tertutup.
Seharusnya pada bulan Ramadan, banyak diputar film-film bergenre agama, seperti Ayat-ayat Cinta", "Sang Pencerah", dan "Negeri 5 Menara".
Film dengan genre horror boleh saja diputar, asalkan jangan berkaitan dengan agama, dan hanya menguji nyali dengan menimbulkan suasana yang mencekam atau menampilkan efek-efek menyeramkan dengan teknik baru yang digemari para kritikus film.
Menonton film bergenre horror boleh saja, asalkan kita tetap menggunakan logika, dan mengaggap sebagai hiburan saja. Juga jangan mempengaruhi mental kita sehingga menjadi penakut.
Mahluk astral memang ada disekitar kita, namun bila kita tidak mengganggu mereka, semestinya mereka juga menghormati kita. Dengan tidak mengganggu kita. Meski ada juga mahluk astral yang usil dan senang mengganggu, sehingga diperlukan pemuka agama untuk memindahkan ke tempat lain.
Sebgai insan yang taat beribadah, hendaknya jangan terlalu terpengaruh oleh jalan cerita maupun adegan film horror. Dan sebaiknya kita membatasi menonton film horror meski banyak ditawarkan.
Suatu bisnis pasti berkaitan dengan cuan, bila makin banyak permintaan tentu makin banyak produk yang akan ditawarkan. Coba uji saja, bila pada bulan Ramadan, kita sepakat untik tidak menonton film horror, maka pasti produsen juga akan berpikir ulang.
Bulan Ramadan hendaknya dimanfaatkan untik meningkatkan nilai spiritualitas kita, jangan sebaliknya malah menurunkan Kadar keimananan kita.
Selamat berpuasa, dan bijaklah memilih film untuk ngabuburit.