Lasem adalah sebuah kota kecil di Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, saking kecilnya dapat dikelilingi dengan sepeda atau berjalan kaki. Sebaiknya dilakukan  di pagi hari, karena bila siang harj akan sangat panas. Karena kondisi kota pantai ini sangat panas.
Bukan pantai yang menarik disini, kalau pantai pasti kalah indah dengan Bali. Namun yang menarik adalah banyaknya bangunan kuno bernuansa Tionghoa. Pasti ada orang Tionghoa yang pernah tinggal di kota kecil ini.
Kota ini ternyata menjadi pelabuhan pertama yang didarati armada Cheng Ho, laksamana muslim asal China. Cheng Ho menjalin persahabatan (hubungan bilateral) dengan Majapahir yang saat itu merupakan Kerajaan besar di Jawa.
Bangunan berarsitektur Tionghoa banyak ditemukan di kota pantai ini, dari bentuk pintu maupun atap bangunan.
Diantara bangunan berarsitektur Tionghoa ini, kita menemukan sebuah rumah besar yang sudah berusia 200 tahunan (1818). Semula disangka sebuah museum, tetapi ternyata rumah kedianan keluarga Oei.
Dibangun dan ditempati oleh Oei Am yang kini diwarisi oleh Grace Widjaya, keturunan ketujuh.
Saat Pemerintah Orde Baru melakukan pelarangan aktivitas yang bersentuhan dengan budaya Tionghoa, rumah ini sempat terbengkalai.
Setelah Pemerintah era Gus Dur dan Megawati yang memperbolehkan kembali budaya Tionghoa, rumah ini direnovasi.
Namun masih mempertahankan konstruksi kayu awalnya, bahkan kita dapat menginap disitu dengan beaya relatif murah, guna memperoleh pengalaman tinggal di rumah kuno.
Terdapat ruangan penuh foto-foto kuno, kamar dengan tempat tidur, jendela, lantai, dan perabot jadul.
Sejak 2018 rumah ini menjadi pusat edukasi budaya marga Oei dan penginapan. Tanpa mengusung rasa seram, karena tidak berhantu.
Saat menginap disini, kita dapat menikmati lampu-lampu kuno, kaset jadul, uang yang saat itu menjadi alat tukar, dan koleksi kebaya encim isteri Oei.
Bagi pecinta wisata sejarah, yuk kesini yang sangat lengkap dengan situs kunonya.