Mohon tunggu...
KOMENTAR
Cerita Pemilih Pilihan

Pemilu Damai di Pamulang

14 Februari 2024   20:41 Diperbarui: 14 Februari 2024   21:28 168 3
Tinggal di perumahan di pinggiran Jakarta, kurang enaknya kurang saling mengenal antar tetangga. Bahkan antar tetangga dalam satu RT, sebabnya bukan karena kita sudah berprinsip "Lu Lu Gue Gue", namun karena kami tergolong komunitas 4P (Pergi Pagi Pulang Petang), jadi kami sudah berangkat ke tempat kerja pada pagi buta serta pulang ke rumah pada malam hari. Ini berlaku baik yang menggunakan transportasi umum maupun kendaraan probadi. Kendalanya adalah kemacetan yang parah.

Sedangkan pada akhir pekan kami sudah memiliki acara pribadi masing-masing, entah beristirahat di rumah atau pergi bertandang ke rumah keluarga / teman, atau menghadiri undangan.

Jadi, kesempatan untuk saling bertemu antar tetangga sangat jarang, paling hanya setahun dua kali, yakni pada Acara Halal Bihalal sehabis lebaran dan Tujuh Belas-an.

Kerja nasional Pemilu tiap 5 tahun sekali menjadi wacana bersilaturahmi yang ketiga. Pemuda pemudi sebagian menjadi anggota KPPS, dalam satu blok yang terdiri 4 RT dibagi menjadi 2 TPS, TPS 122 dan 123. Lokasi kami termasuk dapil Banten 3 atau Tangerang Selatan 2.

Lokasi TPS menggunakan halaman parkir masjid, setelah kantor pemasaran menjadi kafe. Hal ini membuktikan toleransi yang tinggi antar warga.

H-1 formulir C-1 atau undangan untuk memilih baru dibagikan, bersamaan dengan persiapan tenda di halaman masjid. Karena di blok kami terdapat 2 TPS, maka letaknyapun bersebelahan. Namun suara panggilan diatur sedemikian rupa agar tidak saling mengganggu.

KPPS mulai membuka TPS pada jam 8.30 WIB meski hujan turun sejak subuh. Pada pagi hari justru sepi, mungkin warga keenakan tidur karena libur dan sejuk udaranya.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun