Tiap tahun datangnya hari Natal senantiasa, kami sambut dengan suka cita. Selain yang utama merayakan kelahiran sang penebus, Natal juga identik dengan pesta keluarga.
Meski keluarga kami merayakan secara sederhana, namun pesta Natal selalu dinantikan oleh seluruh keluarga. Kebetulan keluarga kami berasal dari didikan Belanda, maka hidangan Natal yang kami sediakan setahun sekali ini bernuansa dutch cuisine. Bukannya kami sok ke Belanda-Belanda-an, tapi hidangan ini kami anggap patut disediakan dalam keluarga kami. Hidangan yang disediakan bukan kuliner Belanda asli, melainkan kuliner Belanda yang sudah diserap oleh bangsa Indonesia.
Mau tahu hidangan apa itu?
Ada menu pembuka (appertizer), menu utama (main course), dan menu penutup (dessert).
Untuk menu pembuka, biasanya kami menghidangkan kroket, poppertjes, atau huzarensla. Bila ibu tidak terlalu sibuk kadang menghidangkan pastel.tutup. Pastel tutup adalah kudapan berbahan kentang yang diisi soun, wortel, keju, telur, dan daging sapi, lalu dipanggang. Rasanya renyah dan gurih.
Kroket makanan pembuka berbahan kentang ini memang termasuk dutch cuisine, tetapi sehari-hari sudah banyak dijual di toko roti. Sedangkan poppertjes kuliner yang sering disebut kue cubit Betawi van Belanda ini adalah kue yang ditaburi gula halus. Sementara huzarensla adalah salad Belanda yang menggunakan kuning telur sebagai dressing atau sausnya. Dengan warna cerah dari bit membuat sajian ini tampak menarik.