Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosok Pilihan

Mengapa Kesalahan Gibran Selalu Dicari?

24 Desember 2023   10:00 Diperbarui: 24 Desember 2023   13:37 244 6
Setelah blunder yang dilakukan Gibran saat salah mengucapkan asam folat menjadi asam sulfat, istilah 'bocil' (bocah cilik) berubah menjadi 'Samsul' (asam sulfat).

Debat pertama cawapres telah berlangsung Jumat malam 22 Desember 2023 di JCC, Senayan, Jakarta. Disiarkan langsung melalui televisi dan kanal  YouTube. Topik yang diusung mengenai Ekonomi Kerakyatan, termasuk pajak, APBN, dan turunannya.

Banyak pihak yang pada awalnya meragukan kemampuan calon cawapres dari nomor urut 02 yaitu Gibran Rakabuming Raka. Namun ada pihak yang mengatakan justru Gibran yang paling diuntungkan, karena dinilai Gibran lebih menguasai mikro ekonomi, meski belum tentu menguasai makro ekonomi. Sedangkan cawapres nomor urut 01 Muhaimin Iskandar atau cak Imin diyakini hanya menguasai soal politik, sementara cawapres 03 Mahfud MD diyakini sangat menguasai bidang hukum.

Ternyata setelah acara debat berakhir, banyak komentar positif mengalir ke Gibran yang dinilai tampil penuh percaya diri dan dinilai tampil diluar prediksi. Meski tanggapan di YouTube masih mengunggulkan Mahfud MD. Sedangkan  cak Imin dinilai paling lemah.

Namun keesokan harinya, sudah banyak cuitan nyinyir mengenai kesalahan Gibran, baik berupa podcast maupun komentar melalui pesan singkat. Seolah-olah semalaman orang-orang mencari kesalahan Gibran, tanpa menyinggung kesalahan cak Imin maupun Mahfud MD. Agak kurang adil semestinya

Ada yang mengatakan gesture tubuh Gibran menandakan tidak menguasai persoalan, hanya hafalan dari mentornya. Bahkan ada yang mengatakan Gibran menjawab sekenanya saat memperoleh pertanyaan yang tak terduga. Bahkan ada yang menyorot /zooming telinga Gibran terdapat earphone / earfeeder yang tidak dikenakan cawapres lain. Sehingga diduga, ada mentor yang membatu memberikan jawaban dari luar terhadap pertanyaan yang muncul. Gibran nyontek catatan yang dibawanya.

Tercatat sekitar delapan kesalahan Gibran saat menjawab maupun mengajukan pertanyaan yang diperbincangkan netizen.

1. Tidak memberikan jawaban langsung atas pertanyaan yang disjukan, tetapi menjawab carilah di Google. Dikawatirkan pada debat berikutnya akan muncul jawaban bertanyalah pada Chat GPT atau AI saja.

2. Menjawab pertanyaan dengan jawaban yang tidak sesuai, saat diberikan pertanyaan mengenai cara menyiapkan infra struktur sosial tanpa membebani APBN.

3. Memberikan jawaban yang salah tentang jumlah wisatawan ke Jogja dan Solo.

4. Memberikan jawaban yang salah, dengan nengatakan anggaran belanja pada Walikota Solo sebelumnya lebih besar. Saat cak Imin memberikan pertanyaan sindiran tentang banyaknya proyek di Solo saat menjabat Walikota.

5. Saat diminta contoh investor asing yang telah mendukung program IKN oleh Prof. Mahfud.

6. Saat ditanya alasan menaikkan pajak, jaeabannya melebar ke berburu di Kebun Binatang.

7. Memberikan pertanyaan dengan singkatan yang tidak umum dipahami orang, seperti SGIE. Seharusnya pertanyaan dapat disampaikan dalam kalimat yang lebih sederhana, apa tindakan terhadap ekonomi syariah atau ekonomi halal dunia.

8. Pertanyaan mengenai CCS (Carbon Capture Storage) seharusnya tidak ditanyakan pada debat tentang ekonomi, lebih tepat untuk debat tentang lingkungan.

Hendaknya KPU dapat  menilai secara adil, benarkah ke 8 jawaban atau pertanyaan dari Gibran kurang tepat? Bila ya, harus disampaikan saat evaluasi debat.

Mari kita saksikan acara debat berikutnya, demi memastikan paslon mana yang kita nilai paling pantas untuk memimpin bangsa ini lima tahun ke depan.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun