Karena Chaozhou menggunakan dialek Tio Chiu, maka agar aparat Pemerintah bisa melayani seluruh masyarakat yang sangat luas di Tiongkok yang memiliki banyak dialek, maka ditetapkan menggunakan bahasa nasional / pergaulan yaitu bahasa Mandarin. Termasuk pejabat yang bekerja di istana kekaisaran.
Kaisar Qin Shihuang yang mulai menerapkan bahasa persatuan untuk seluruh Tiongkok, termasuk bobot / timbangan, penasaran, pengukuran dan keuangan.
Itulah sebabnya bagi setiap abdi dalam kekaisaran harus melalui sebuah ujian. Tujuannya untuk menjaga persatuan masyarakat Tionghoa dan persatuan nasional.
Selama 1000 tahun sejak kekaisaran Qin Shihuang dan Sui Wendi, telah terjadi perubahan aksara. Maka agar tetap terjamin penggunaan aksara yang sama di seluruh Tiongkok, ujian bagi abdi dalam kekaisaran selalu diadakan.
Jadi saat ujian berlangsung, seluruh calon di seluruh negeri akan menulis tulisan dalam bahasa yang sama, menulis dengan kaligrafi yang sama.
Ujian ini berlangsung terbuka Dan kompetitif hingga menghasilkan sumber daya manusia yang berbakat.
Melalui hasil ujian, rakyat kecil berbakat dapat naik pangkat menjadi penguasa. Ujian juga diterapkan pada anak pejabat, bila mereka gagal ujian, mereka akan menjadi warga biasa.
Sistem ujian kekaisaran ditetapkan pada tahun 587 Masehi oleh kaisar Sui Wendi, yang lalu dikembangkan oleh dinasti Tang selama 1.300 tahun.
Salah satu bukti otentik sistem ujian ini dapat kita lihat pada gapura di kota tua Chaozhou. Gapura itu dibangun oleh mereka yang berhasil lulus ujian kekaisaran dengan pangkat tertentu. Nama dan pangkat tertera pada gapura yang didirikan.