Satu lagi tempat ngopi yang anti mainstream. Kalau biasanya tempat kopi kekinian menggunakan style modern maka kafe ini justru mengusung tema suasana pedesaan.
Kafe ini cukup viral karena promosi di media sosial sangat jitu memajang suasana pedesaan. Ternyata setelah dikunjungi lokasinya tidak seperti promosinya. Sawahnya sangat kecil, hanya sepetak, atau kami yang kurang jelajah, tidak seluas sawah di Mulya Harja. Berada di tatar Sunda namun menggunakan disain Bali, jadi kurang menerapkan kearifan lokal.
Tempatnya sangat luas dan tertata rapi dalam gazebo-gazebo lesehan maupun dengan meja kursi. Sayangnya, akses masuknya kurang ramah bagi pengunjung yang penyandang disabilitas, misal memakai kursi roda, karena tidak ada jalur khusus disabilitas. Untuk memasuki gazebo, pengunjung harus melalui undak-undakan yang cukup tinggi, merepotkan bagi kaum.lansia.
Hal yang harus diperbaiki adalah area parkir sangat sempit, padahal kafe ini tergolong ramai. Akses masuk dan keluar meski satu arah, tetap membutuhkan kemahiran mengendarai mobil karena jalanan yang sempit dan terjal. Karena kadang-kadang ada pengendara sepeda motor yang nyelonong berlawanan arah.
Penyajian makanan patut diacungi jempol, karena benar-benar mengusung suasana pedesaan. Nasi dan lauk, dikemas dalam rantang jadul, seperti istri atau anak mengantarkan makanan ke sawah untuk suami / ayahnya.