Selama beberapa kali bepergian ke Bali, baik karena tugas kantor, tugas organisasi maupun wisata pribadi selalu memuaskan.
Berawal saat baru mulai kerja, belum punya uang banyak, tapi sudah nekad pergi berwisata ke Bali. Kali pertama, saya dengan beberapa teman naik bus malam, dari Jakarta ke Denpasar, melalui Surabaya dan harus baik ferry untuk menyeberangi Selat Bali  dari ujung pulau Jawa ke pulau Bali  Saat itu nekad tanpa memesan hotel terlebih dulu, yang peting kami menuju Kuta dan mencari penginapan murah yang sesuai dengan kantong kami, serta dapat menyewa mobil.
Hotel murah yang kami temukan cukup besih meski bukan hotel berbintang.. hanya rumah penduduk, mungkin sekarang disebut homestay. Tiap pagi kami mendapatkan makan pagi, Dan sesudahnya kami sudah berkelana di jalanan Bali, hanya berbekal peta Bali, karena saat itu belum ada Waze maupun Google Map
Mengenai kebersihan penginapan murah ini, patut diapresiasi. Turis mancanegara yang juga berkantong pas-pasan menjadi tetangga kami. Bahkan untuk menuju pantai tinggal jalan kaki.
Setelah keuangan saya agak membaik, saya mulai menggunakan peaawat udara. Kami menginap pada sebuah hotel di Kuta juga, Sebuah hotel bintang tiga kalau tidak salah ingat, saya sangat kagum dengan lobbynya yang besar dan indah dengan ornamen Bali. Hanya saja ini bukan hotel kelas satu yang memiliki pantai sendiri. Letak pantai diseberang hotel kami.
Mengenai hospitality dari mulai front office, pemilihan kamar, makan pagi, hingga check out berlangsung dengan baik. Untuk kali ini, kami telah melakukan reservasi sebelumnya.
Kalau pergi ke Bali untuk urusan organisasi, biasanya hotel yang digunakan hotel bintang Lima di Nusa Dua. Hotel ini biasanya memiliki pantai sendiri dan jogging .track.
Selama kami menginap maupun melakukan rapat, pelayanan sangat baik, tak ada keluhan sama sekali  Bahkan teman-teman betseloroh kalau semua hotel di  Indonesia mau bagus, seharusnya belajar dari hotel di Bali.
Kami juga pernah liburan pribadi dengan memesan  hotel bintang tiga di kawasan Legian. Hotelnya minimalis dengan arsitektur Bali. di bagian dalam terdapat jolam renang kecil, kamar mandinya didisain seperti kamar mandi warga lokal  dengan gayung bambu. Suasana pada malam hari sangat syahdu dengan sinar bulan dan kerlip bintang ditingkah suara binatang malam.
Hospitalitynya sangat prima, manager hotel selalu mengawasi tiap makan pagi dan menanyakan apakah ada keluhan selama menginap di hotelnya. Kami sangat puas dengan pelayanannya yang prima.
Kenapa kami masih ingin berwisata ke Bali? Dan liburan terdekat adalah menjelang Tahun Baru 2024. Kenapa harus ke Bali lagi?
Banyak lokasi sudah kami kunjungi, namun semua hanya sebentar-sebentar. Kami ingin yang agak lebih lama di suatu tempat. Tahun Baru ini kami merencanakan menginap di Ubud, sebuah destinasi yang pernah kami kunjungi saat Festival Kuliner sedang diselenggarakan disini. Kami ingin bersantai lebih lama di Ubud dengan persawahan dan udaranya yang sejuk  Jauh dari keramaian, tidak semacet Denpasar. Banyak pusat kesenian dan sangat tepat untuk berkontemplasi.
Meski Bali pulau kecil, namun masih banyak destinasi yang perlu dikunjungi. Jadi, tidak perlu pusing bila berlibur ke Bali, karena semuanya indah. Pemandangannya, budayanya, kulinernya, lukisannya maupun keramahannya. Jadi tidak akan merasa Bosan.
Itulah alasan saya ke Bali lagi, Bagaimana dengan Anda?