Rama sedang bersama dengan pacarnya di kantin kampus, ketika Shinta melihat seorang pemuda mengendarai sepeda motor keren. Dengan manja Shinta minta kepada Rama agar Rama juga memiliki sepeda motor keren agar Shinta bisa membonceng di belakangnya.
Rama menyanggupi, tetapi harus menunggu kiriman uang dari orangtuanya di desa. Seminggu sesudahnya kiriman uang itu datang, dan Rama mohon izin untuk mengambilnya di bank. Selama Rama pergi, Shinta dikawal oleh Laksamana, adik Rama. Dengan pesan, agar jangan keluar kampus sendirian.
Pergilah Rama ke bank, sementara pemuda bersepeda motor itu mendekat. Laksamana yang ditugasi menjaga Shinta, langsung bereaksi. Sehingga terjadilah perkelahian diantara keduanya. Perkelahian dimenangkan oleh Rahwana, pemuda bersepeda motor yang terkenal sebagai jagoan di kampusnya.
Dengan bujuk rayunya, Rahwana berhasil mengajak Shinta berboncengan sepeda motor keluar kampus. Kepergian muda mudi ini terlihat oleh Raja, sahabat Rama. Ia mencoba mengingatkan Shinta agar jangan pergi keluar kampus dengan pemuda lain. Mendengar larangan itu, murkalah Rahwana lalu menghajar Rama hingga mengalami luka-luka cukup parah. Sebelum pingsan, Raja sempat mengirimkan pesan singkat kepada Rama. "Cepat kembali, Shinta dalam bahaya."
Rama yang sedang di toko sepeda motor untuk membeli sepeda motor yang diinginkan Shinta terkejut. Lalu Rama segera kembali ke kampus, namun Shinta sudah tidak ada. Rama hanya bertemu dengan Laksamana dan Raja yang terluka.
Ketiganya langsung berencana untuk menyerang markas Rahwana yang terkenal memiliki gang pemuda berandalan. Sebelum pergi menyerang, Hanom kawan mereka bertiga mengusulkan untuk menyelidiki situasi markas Rahwana. Usul disetujui, maka berangkatlah Hanom ke markas Rahwana.
Di markas Rahwana, kehadiran Hanom terdeteksi, sehingga Hanom dikejar banyak orang hingga akhirnya tertangkap. Pada malam harinya, Hanom dapat melepaskan diri dari belenggu, lalu dengan obor menyala, Hanom membuat kehebohan dengan membakar markas Rahwana.
Setelah Rama mendapatkan informasi situasi markas Rahwana, maka berangkatlah Rama bersama Laksamana dan Hanom untuk membebaskan Shinta.
Dalam perkelahian yang cukup seru, Rama berhasil mengalahkan Rahwana dan membebaskan Shinta.
Maka kembali Rama dan Shinta menjadi dua sejoli berboncengan di sepeda motor baru.
Saat itu mata Rama terbuka, ia terbangun, rupanya ia telah tertidur dan bermimpi. Karena hobinya menonton wayang orang, maka mimpinya pun juga tentang wayang.
Memang sebagai pemuda gen Z, Rama sangat peduli pada budaya warisan leluhur dan berniat terus mewarisinya agar tidak tergerus oleh budaya luar, seperti K-pop.
