Penulis mendapatkan sebuah buku yang ditulis oleh Gomulia Oscar, seorang yang sempat memiliki kelebihan berat badan (overweight). Seperti halnya manusia di abad modern ini, hidup lebih banyak menggunakan otak. Setelah selesai membacanya, perlu ditulis rangkumannya agar dapat diketahui pula oleh komunitas Kompasiana. Semoga manfaat yang saya peroleh terbagi bagi orang lain.
Setelah lulus dari perguruan tinggi, bekerja di depan notebook, rapat atau negosiasi hampir sepanjang hari. Yang penuh kudapan dan kadang diakhiri dengan makan malam mewah. Tidak heran, bila berat badan langsung melonjak naik.
Karena pada dasarnya, manusia diciptakan untuk bergerak. Sebelum terjadi revolusi industri, manusia harus selalu bertani dan berburu untuk makan atau hidup. Demikian yang ditulis oleh Gomulia Oscar pada bab 1 bukunya "Ready To Go".
Buku yang dicetak dengan kertas lux karena menampilkan gambar berwarna, dengan tebal 98 halaman, termasuk cover. Syangnya buku ini belum diurus ISBN-nya
Buku yang membahas tentang kesehatan, dengan gaya bertutur yang ringan dan santai, sangat perlu dibaca oleh kita yang menghendaki memiliki tubuh yang sehat dan bugar.
Buku yang ditulis dengan gaya cocokologi untuk tiap babnya cukup menarik. Pada bab 2 dibahas tentang metabolisme, yang dikaitkan dengan proses kimia di dalam tubuh. Diberikan contoh kebiasaan kita mengkonsumsi mie, baik mie biasa maupun mie cepat saji. Penulis buku ini tidak melarang kita makan mie, tapi sadarilah makan secukupnya.
Apa yang kita makan, akan berdampak pada kondisi tubuh kita. Karena kita lah yang berhak mengatur apa yang akan kita masukkan ke dalam tubuh saat makan.
Bab 3 membahas tiga hal dalam diri manusia, yaitu tubuh, jiwa dan roh. Masih ingat pepatah latin yang terkenal? Mens Sana in Corpore Sano, jiwa yang sehat ada di dalam tubuh yang sehat.
Hidup yang tidak seimbang, seringkali menimbulkan gangguan jiwa, dari mulai stress hingga depresi serta yang ekstreem timbul keinginan untuk bunuh diri.
Untuk mendapatkan tubuh yang sehat, kita harus melakukan diet dengan perasaan gembira, jangan merasa terpaksa atau tertekan.
Makanlah yang seimbang., makanan yang banyak mengandung serat, minum yang cukup, memperhatikan pola .makan (kalau bisa makanlah setengah porsi), dan makan yang teratur (jangan terlalu sering terlambat makan). Inilah yang disebutnya Empat Sehat.
Dulu kita mengenal istilah " 4 sehat 5 sempurna", bab 5 memang membahas hal ini.
Unsur ke 5 dulu dikenal mengkonsumsi susu, buku ini tidak menganjurkan hal ini. Karena manusia sekarang sudah cukup gizi. Namun mengharapkan kita selalu memperhatikan gejala aneh pada tubuh kita. Jadi, bila mobil / motor kita rawat, maka tubuh juga harus kita rawat. Bila tubuh membunyikan slaramnya, kita harus segera mendeteksi sesuatu yang kurang benar.
Bab selanjutnya membahas tentang gula. Angka 6 sering dianalogiksn dengan huruf "G".
Jika kita sudah mengenali penyakit yang ada pada tubuh kita, kita harus segera melakukan pencegahan.
Bab berikutnya menganalogikan angka 7 dengan huruf "T". Tidur atau beristirahatlah yang cukup Istirahatkan tubuh kita. Jangan makan sepuasnya atau tudur sepuasnya, hiduplah yang seimbang.
Bila kita sudah dapat mengatur tubuh kita, maka kita akan mencapai keseimbangan dengan alam. Angka 8 bentuknya mirip dengan simbol tak terhingga atau infinity.
Rajinlah mengunjungi taman, bukan ke mall, sering naik gunung dan wisata alam lainnya. Kita akan menyesal bila dapat bersatu dengan alam, saat kita sudah meninggal dunia.