Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud Pilihan

Stasiun STA Riwayatmu Dulu

29 Juli 2023   05:00 Diperbarui: 29 Juli 2023   05:24 305 2

STA adalah nama sandi untuk setiap komunikasi dengan Stasiun Sematang Tawang. Saat Click nenantang Kompasianer untuk menuliskan sejarah stasiun yang dekat dengan tempat tinggalnya. Saya yang kelahiran Semarang, langsung berkeinginan untuk menulis tentang stasiun Tawang, meski saya juga tahu sejarah stasiun Bogor saat wisata ke Bogor bersama Dispar Bogor.

Saat masih anak-anak, saya dan teman-teman senang bersepeda di kawasan Kota Tua Semarang. Melihat arsitektur gothic dan neo gothic dari perkantoran zaman dulu. Dan di ujungnya (sebelah Utara)  terdapat sebuah stasiun yang megah. Itulah stasiun Tawang, yang masih beroperasi hingga sekarang.

Ketika bercerita pada orangtua, kami baru dari stasiun Tawang, maka kami mendapatkan cerita sejarah stasiun Tawang. Dilengkapi dengan studii beberapa tulisan tentang sejarah stasiun Tawang, maka jadilah tulisan ini.

Sebenarnya, stasiun Tawang bukanlah stasiun pertama di kota Semarang. Pertama kali kota Semarang memiliki stasiun Djurnatan (sekarang sudah menjadi pertokoan, meski sempat menjadi terminal bus). Kemudian stasiun Tambaksari, yang terletak di daerah rawa sehingga sering kebanjiran. Padahal saat itu perdagangan gula sedang neningkat, sehingga dibutuhkan stasiun baru.

Selain itu ada alasan lain  oleh inisiasi seorang pejabat Belanda, L.A. J. Baron untuk membangun jalur kereta api Temanggung - Kemijen yang telah selesai dikerjakan pada 1867. Jalur ini merupakan jakur  lanjutan dari sejarah perjeretaapian di Indonesia yang dimulai sejak 1864.  Lalu Pemerintah Hindia Belansa memiliki program jalur Semarang- Solo-Yogyakarta, setelah selesainya stasiun di Solo dan stasiun Lempuyangan Yogyakarta pada 1871. Jalur ini sangat padat baik untuk angkutan barang maupun penumpang.

Meski awal mulanya diperuntukkan untuk angkutan barang dan penumpang, akhirnya at1iun Tawang  diterapkan sebagai stasiun penumpang. bahkan sekarang dioperasikan untuk naik-turun penumpang kelas bisnis, dan eksekutif. Sedangkan penumpang kelas ekonomi menggunakan stasiun Semarang- Poncol didekatnya.

Maka Nederlansch Indische Spoorweg Maatschappij (NISM) yang didaulat untuk mengoperasikan jalur baru ini membutuhkan stasiun baru.

Maka dipilihlah lokasi yang dekat dengan kantor-kantor dagang di dekat pelabuhan Sematang. Meski masih berupa rawa, namun lokasi ini lebih strategis dari sisi perekonomian. Hanya saja masalah banjir rob masih sering terjadi akibat air laut pasang, bahkan hingga sekarang.

Bangunan stasiun baru ini dirancang oleh Slith-Blauwboer, seorang arsitek Belanda. Peletakan batu pertama  dilakukan oleh Anaa Wilhelmina pada 1911 Dan pembangunan stasiun selesai pada 1914. Meski direncanakan sebagai stasiun biasa, namun ternyata stasiun Tawang pernah mendapat julukan stasiun termegah saat itu (referensi: harian Bataviansch Nieuwsblad, 2 Juni 1914).

Bangunan stasiun

Dibangun dengan arsitektur neo gothic yang sedang trend di Eropa waktu itu

Memiliki bentangan sepanjang 168-175 meter. Memiliki kubah dengan ukuran 20 x 10 meter, yang bagian atasnya menggunakan lapisan tembaga.

Selain itu bangunan utama stasiun memiliki hall dengan kolom utama  tinggi yang nengadopsi arsitektur pendopo Jolo dari Jawa. jadi masih memasukkan kearifan lokal .

Hall dihiasi dengan relief prrunggu besutan Willem Brouwer serta dihubungkan dengan loket untuk penjualan tiket penumpang. Selain itu juga terdapat kios besar untuk menjual barang-barang kebutuhan penumpang. Untuk penerangan ruangan digunakan kca dari jendela.

Karena struktur tanah yang labil, maka bangunan pembangunan dioerkuat dengan nenambahkan pelat beton untuk memoerkuat oondasi basngunan. Konatrukai bangunan menggunakan beton beetulang.

Seperti beberapa stasiun kuno.lainnya, stasiun Semarang Tawang juga memiliki ruang tunggu yang terbagi atas dua bagian. Basian kiri untuk oenumppang jelas dua dan tiga, khususnjya untuk warga oribuni. sedangkan bagian kanan diperuntukkan ppenumpang jelas satu atau warga kukit putih yang bepergian di Hindia Belanda dan ruangan kepala stsiun. Selalu terjadi diskrimijasi selama masa kolonial.

Saksi sejarah pada masa perjuangan

Stasiun Semarang Tawang juga menjadi saksi bisu pada masa perjuangan paska kemerdekaan bangsa Indonesia.

Pernah dua kali mengadakan perjalanan KLB (Kereta api Luar Biasa) yaitu pada September 1945 saat para penuda dan pwkerja kereta api membuktikan bahwa Jawa Tengah sudah aman dan dikuasai Indonesia. Perjalanan ini menuju Bandung tempat kantor Pusat kereta api Indonesia.

Sedangkan yang kedua pada Oktober 1945, jedatangan Presiden Soekarno di stasiun Semarang Tawang untuk menghadiri perundingan gencatan senjata.setelah terjadinya Peristiwa Pertempuran 5 Hari Semarang.

Ciri khas stasiun Semarang Tawang

Bila Anda naik dari stasiun Sematang Tawang atau turun di vstasiun Semarang Tawang, pasti disambut dengan lagi 'Gambang Sekarang".


Stasiun Semarang Tawang adalah stasiun besar type A yang masih beroperasi hingga sekarang, khususnya menghubungkan perjalanan di Utara pulau Jawa.

Stasiun Semarang Tawang merupakan bangunan sejarah yang ilindungi.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun