Selama ini film nasional didominasi oleh film dengan genre horror, karena penduduk Indonesia masih sangat kental hubungannya dengan hal-hal mistik. Jarang produser yang berani nemproduksi film dengan tema diluar genre yang laku dipasaran supaya cepat balik modal.
Untunglah beberapa produsen masih memiliki idealisme. Berani membuat film diluar pakem, berani memotret kejadian yang banyak terjadi di masyarakat, membuat filmnya dengan tujuan memberikan solusi tanpa menggurui.
Baru-baru ini tepatnya pada Sabtu, 20 Mei 2023 bertempat di Rumah Sarwono, Jakarta Selatan telah dilangsungkan mini talk show tentang film dengan tema perselingkuhan. Acara ini dihadiri oleh beberapa komunitas pecinta film, khususnya film nasional. Tema perselingkuhan dipilih karena sangat marak di masyarakat, dari semua golongan, baik miskin, menengahi maupun kaya. Bahkan disebutkan oleh narasumber, perselingkuhan di Indonesia termasuk nomor dua di Asia.
Tujuan dibuatnya film ini agar penonton berkaca pada komedi romantis yang ditontonnya, lalu timbul saling percaya dan saling menghargai pada pasangan, khususnya guna menjaga perkembangan anak-anaknya.
Film dibuat bergenre komedi romantis agar tidak terkesan menggurui, ringan dan membuat penonton merasa tetap terhibur meski menangkap pesan yang baik, lalu sanggup menghargai pasangan kita.
Film yang selesai cukup lama, karena terkendal pandemi, selesai hampir 3 tahun, diproduksi oleh Seven Sunday Studio bersama Temata studio yang mengandung sutradara Rahab Mandra serta memilih arris pendukung seperti Marthindo Lio (Almond), Bima Sena (Takdir), Givina Lukita (Arum), Tubagus Ali (Teddy), Hana Malahan (Debby). Debby Sahertian (Ibu dari Arum) dan Unang Bagito.(ayah dari Arum). Juga seekor anjing pitbull betina yang lucu.