Biasanya kita membayangkan Amerika Serikat sebagai negara maju, dengan kota-kotanya yang modern seperti Washington, New York di bagian Timur, Chicago di bagian Tengah, Los Angeles, Las Vegas, San Francisco di bagian Barat.
Dalam bayangan kita pastilah banyak gedung tinggi pencakar langit dengan taman-taman yang asri, serta transportasi umum yang tepat waktu.
Tetapi kita jangan terkejut bila dijalan-jalan kita melihat orang sedang mendorong kereta barang yang biasa terdapat di bandara atau pasar swalayan. Kereta barang ini adalah alat penyimpan barang-barang warga Amerika Serikat yang tidak memiliki rumah (homeless).
Koq ada orang miskin di negara kaya? Itulah kenyataannnya, di kota-kota besar Amerika Serikat kita sering menjumpai warga yang tidak memiliki rumah. itulah warga miskin di Amerika Serikat.
Mereka berkeliaran sepanjang hari, dan pada malam hari tidur di emperan toko di samping kereta barangnya.
Yang nasibnya lebih baik, tinggal di tenda atau container yang ditempatkan di lahan yang cukup luas, misal bekas pabrik, kampus, tempat parkir atau taman kota. Bahkan karena saking banyaknya, penghuni yang tidak memiliki rumah, peta di aplikasi menamainya sebagai 'tent city' atau kota tenda.
Inilah sisi gelap Amerika Serikat yang jarang diberitakan, bahkan di film-film Hollywood. Yang gemerlap adalah Hollywood dengan imajinasinya. Daerah kumih ini lama kelamaan banyak menjadi daerah hitam, seperti tempat penjaja narkoba, sehingga sering disebut 'slum area'. Di daerah ini juga sering terjad masalah kejahatan, dari yang ringan seperti pencurian, penodongan, perkelahian hingga yang berat seperti pemerkosaan dan pembunuhan.
Jadi jangan heran, dimanapun pasti ada dua sisi, yang kaya dan yang miskin, meski itu di negara adi daya, seperti Amerika Serikat.