Layakkah film horror ditonton anak-anak? Dalam dunia digital ini, orang dapat menonton dengan mudah. Tidak perlu menonton di bioskop dengan efek suara yang menggelegar. Melalui gawai di dalam kamar pribadi seorang anak dapat menontonnya melalui platform digital.
Jadi, orang tua tidak boleh asal melarang. Kalau dikaji lebih dalam, semua genre film itu layak ditonton. Tentunya bukan film esek-esek sejenis JAV. Karena film horror tidak menyebabkan ketagihan seperti halnya film biru (blue film).
Film horror memiliki daya tarik tersendiri, selain menguji keberanian juga menyebabkan anak-anak mengetahui adanya dunia lain selain dunia nyata kita.
Film horror yang bermuyu tentunya tidak asal menyeramkan, mengagetkan dan menjijikkan. Memang sebaiknya orang tua memberikan bimbingan setelah anak-anak menonton film horror. Jadi perlu keterbikaan antara orang tua dan anak-anak. Kalau perlu, orang tua menonton bersama anak-anak.
Saat menonton atau sesudah menonton, orang tua perlu mengarahkan bahwa aksi pada film horror adalah tipuan kamera semata. Bila seandainya film mengadaptasi kisah nyata, orang tua harus memberithukan bahwa di dunia ini terdapat dunia nyata (yang dihuni manusia) dan dunia kasay mata ( yang dihuni mahluk halus). Mahluk halus ini ada yang bersifat baik dan ada yang merusak. Mahluk halus yang merusak dapat digolongkan sebagai mahluk yang harus dijauhi. Sebagai umat beragama, sudah sepatutnya mempercayai Tuhan yang akan melindungi kita dari gangguan setan.