Orang bilang sangat sulit memenuhi pesan ini. Bahkan pernah terjadi seseorang tewas terbunuh gara-gara memarahi tetangganya karena anjing tetangganya buang hajat didepan rumahnya.
Padahal bila kita berpikir lebih bijak, tidak perlu mengeluarkan emosi dan marah-marah hanya masalah sepele. Memang sebenarnya seseorang yang memelihara satwa, sebaiknya membawa kertas koran bekas untuk mengambil kotoran satwa peliharaannya yang buang hajat sembarangan di depan rumah orang atau di halaman rumah orang atau di taman umum.
Sebaliknya bagi seseorang yang menemukan di depan atau di halaman rumahnya onggoksn kotoran satwa tetangganya, janganlah marah- marah, anggap saja kotoran satwa ini sebagai pupuk kandang.
Tanamlah pohon yang dapat tumbuh di halaman rumah, lalu berikan kotoran satwa ini  sebagai pupuk, dan bila pohon itu berbuah, entah mangga, pisang atau pepaya, petiklah lalu bagikan kepada tetangga yang satwanya mengotori rumah kita.
Tindakan ini sudah dapat disebut membalas kejahatan dengan kebaikan. Karena kita membalas sikap satwanya yang buang kotoran sembarangan, dengan bingkisan buah-buahan, bukan dengan emosi yang meledak-ledak. Kita senang pohon bertambah subur, dapat berbagi kepada tetangga dan hati tetap adem karena tidak perlu marah-marah. Hubungan dengan tetangga juga bertambah akrab.
Mudah bukan? Melaksanakan pesan diatas yang tampaknya muskil ini. Dampaknya kita juga akan disayang tetangga. Karena kita telah membalas perbuatan satwanya yang tidak etis dengan ketulusan.