Kemarin saya sempat mengikuti wisata virtual yang diselenggarakan oleh Wisata Kreatif Jakarta dan UpSkill. Acara bertajuk "Explore Turki" ini dipandu oleh Ira Lathief seorang pemandu wisata dan penulis buku.
Berbeda dengan wisata luring, dimana kami harus memiliki tiket dan paspor, maka dalam wisata virtual kami tidak memerlukannya.
Turki kini adalah destinasi wisata yang cukup populer di Indonesia. Selain tidak perlu visa juga kurs mata uang Lira sedang rendah, sehingga serasa murah bila belanja di Turki.
Untuk menuju Turki dari Jakarta, kita dapat menggunakan pesawat Turkish Airline yang tanpa transit atau menggunakan maskapai lain yang lebih murah namun harus transit. Dengan Turkish Airline penerbangan kira-kira 12 jam perjalanan. Berangkat malam dan tiba pagi hari.
Bila kelaparan kita dapat sarapan simit, sejenis donat, serupa roti bagel, khas Turki. Banyak yang menjual simit di bandara ibukota Turki, Istanbul.
Turki adalah satu-satunya negara yang terlatak di dua benua, Eropa san Asia. jadi ada dua kebudayaan di negara ini.
Sejarah Turki
Dulu Istanbul bernama Kobstatinopel, sesuai dengan nama salah seorang kaisar Romawi Timur, yaitu kaisar Konstantin, yang berkuasa selama 700 tahun.
Nama kota ini berubah menjadi Istanbul ketika sultan Memes dari kesultanan Ottoman atau Usmaniyah pada 1453 merebut Konstatinopel dan kemudian berkuasa selama 1 abad.
Kerajaan Islam runtuh, lalu Turki menjadi Republik, dengan Presiden pertama Kenal Pasha. Kini Presiden Turki adalah Erdogan.
6 Destinasi Wisata
Banyak destinasi wisata di Turki, tetapi paling tidak kita harus mengunjungi 6 dnestinasi ini.
1. Haga Sophia
Yang dibangun pada era Konstatin sebagai Gereja Kristen Orthodox. Berfungsi sebagai Gereja selama 7 abad. Setelah dikuasai sultan Memes menjadi masjid. Dan saat berubah menjadi Republik berfungsi menjadi museum. Kini berubah lagi menjadi masjid. Terletak di kawasan Taksim Square.
Saat berfungsi sebagai masjid, gambar Yesus dan Maria tidak dihancurkan, tetapi hanya ditutup kain. Bangsa Turki sangat melindungi benda-benda bersejarah
2. Blue Mosque / Masjid Biru
Diseberang Hagia Sophia, di perjalanan kita banyak menjumpai pedagang kaki lima yang menjajakan simit, juga kastanye atau kacang rebus (chestnut).
Blue Mosque ini dibangun 200 tahun setelah Hagia Sophia oleh sultan Ahmed. Dikenal sebagai masjid yang sangat megah dan Indah. Warna luar masjid ini bukan biru tetapi abu-abu. Hanya interior bagian dalam memang berwarna biru. Masjid ini dibangun untuk menandingi keindahan Haga Sophia, dibangun pada abad ke 16 dengan 6 menara. Menjadi masjid termegah di eranya, sehingga banyak ditiru oleh masjid lain.
Di taman banyak terdapat bunga tulip. Bunga tulip memang berasal dari Turki dibuktikan oleh ornament pada Blue Mosque. Namun kini dikenal sebagai bunga Belanda, karena orang Belanda membawa dari Turki dan membudi dayakannya.
3. Jembatan Martir
Jembatan ini juga dikenal dengan nama Jembatan Bosporus, karena menghubungkan sisi benua Eropa dan Asia, Jembatan ini menggantung diatas Selat Bosporus. Diresmikan 15 Juli, dan selesai dibangun 1 Juni 1973 dengan desianer Sur Gilbert Roberts dan William Brown. Disini Anda dapat menikmati Bosporus Cruise.
4. Cappadocia
Juga dikenal sebagai Kapadokia, adalah kawasan bersejarah di Anatolia Tengah, provinsi Nevsehir pada negara Turki modern. Disini wisatawan sering menaiki balon udara selama 2 jam.
5. Grand Bazaar
Adalah pasar tertua didunia yang tertutup, Dan dapat dikatakan sebagai mall terbesar pertama. Dibangun tahun 1400-an atas ide sultan Memed karena di pasar terbuka, warga sering kecurian saat malam hari ketika lapak ditinggalkan.
Juga banyak dijual aneka jenis teh, yang sering dibawa wisatawan untuk oleh-oleh.
6. Istana Topkapi
Adalah istana para sultan yang dapat memuat 1.000 orang. Di istana ini terdapat banyak benda-benda bersejarah peninggalan para Nabi, termasuk Nabi Muhammad. Harus sabar mengantre, karena banyak wisatawan yang ingin menyaksikannya. Koleksi Nabi ini saat kesultanan Ottoman menguasai Mekkah banyak koleksi yang dibawa ke Turki.
Kuliner Turki
Selain kebab, kita juga dapat mencicipi buklava.
Berminat ke Turki? Selamat berwisata paska pandemi selesai