Mohon tunggu...
KOMENTAR
Travel Story Pilihan

Masjid Lautze, Masjid Bernuansa Kelenteng

25 Februari 2022   16:54 Diperbarui: 25 Februari 2022   17:03 324 4
Bila kita mencermati pengembangan agama Islam di Indonesia, siar agama tidak hanya dilakukan oleh orang Arab dan Gujarat, tetapi juga oleh orang Tionghoa.

Kita mengenal Laksamana Cheng Ho yang bersama anak buahnya memimpin armada keliling dunia juga melakukan siar Islam. Itulah sebabnya terdapat beberapa masjid Cheng Ho di Palembang, Surabaya dan Balikpapan. Selain itu juga ada kyai Tionghoa, sedangkan para wali masih menjadi kontroversial.

Masjid Lautze dikelola oleh Yayasan Haji Karim Oei Tjeng Hien, yang salah satu pengurusnya adalah Muhammad Karim Oei, anak dari Karim Oei.

Sepintas orang tidak menduga bangunan ruko ini sebagai masjid, karena berdiri berdampingan dengan ruko lainnya. Masjid yang didominasi warna merah dan kuning ini bahkan tampak seperti bangunan Kelenteng. Meski juga ada warna hijau. Untuk menegaskan bahwa bangunan ini sebuah masjid terdapat spanduk dan plakat. Juga terdapat sejumlah kaligrafi di dinding dengan dua bahasa Arab dan Mandarin, yang diperoleh pengurus masjid saat mengunjungi Tiongkok.

Selain dominasi warna merah dan kuning, juga terpasang lampion. Masjid yang didirikan 1991 ini juga tak memiliki kubah dan menara seperti lazimnya sebuah masjid.

Pendiri masjid ini adalah orang Tionghoa asal Padang, Haji Karim Oei seorang pengusaha dan pejuang kemerdekaan saat melawan Belanda dan Jepang. Beliau sangat akrab dengan Presiden pertama Indonesia, Soekarno dan Buya Hamka. Beliau juga yang mengawinkan Soekarno dan Fatmawati di Bengkulu. Karim Oei juga dikenal mendirikan Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI).

Masjid bernuansa Tionghoa ini sengaja didirikan di kawasan Pecinan, sederhana dan unik, setiap orang bebas melihat mereka beribadah. Dan tiap minggu, masjid ini menjadi tempat mengucapkan syahadat bagi orang Tionghoa yang menjadi mualaf. 

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun