Mohon tunggu...
KOMENTAR
Humaniora Pilihan

Apa Panduan Hidupmu?

3 Oktober 2020   13:32 Diperbarui: 3 Oktober 2020   13:38 57 5
Seorang guru mengajak murid-muridnya untuk berjalan-berjalan di sekitar sekolah. Pertama-tama mengunjungi sebuah lapak penjual buku, majalah dan koran.

Saat mereka tiba di depan lapak, guru mencari si pemilik lapak yang sedang bersedih hati. Kemudian guru bertanya. "apa yang sedang engkau sedihkan?"

Jawab si pemilik lapak. "sudah beberapa hari tidak ada pembeli baik itu buku, koran maupun majalah, sesekali ada yang beli koran. Saya jadi khawatir guru apabila situasinya terus seperti ini. Bagaimana aku akan menafkahi keluarga?."

Guru tidak dapat berkata apa-apa. Setelah membeli sebuah buku . Lalu guru dan murid-muridnya mampir ke penjual gudeg, memesan sepuluh bungkus nasi gudeg spesial ada telor bulat, paha ayam, tahu, krecek tak lupa sambel dan krupuk putih bulat.

Sesampainya di sekolah,  mereka duduk di bawah pohon mangga sambil menikmati sarapan pagi. Minumannya teh hangat tawar. Setelah selesai sarapan, mereka berbincang mengenai hal yang ringan-ringan saja.

Namun, sang murid berkata, "Guru ada yang ingin saya tanyakan. Apabila saya mencermati sekeliling kita, di sekitar kita tinggal, mengapa hidup kesehariannya hanya dipenuhi dengan hal kekhawatiran atas hidupnya ya guru. Saya rasa-rasakan, rasanya kesulitan hidup keluarga saya tidak jauh berbeda dengan beban hidup mereka sehari-hari."

Lalu guru menjawab, "Muridku, guru mau bertanya, apa yang menjadi panduan hidupmu?"

Sang murid menjawab, "yang menjadi panduan hidup saya adalah hati, guru."

Guru melanjutkan pertanyannya. "Mengapa hati menjadi panduan hidupmu?".

Muridnya menjawab. "Karena Tuhan yang menciptakan dan sekaligus memelihara makhluk ciptaan-Nya".

Guru (dalam hati berdoa). "Syukur kepada-Mu ya Tuhan. Engkau senantiasa menuntun perjalanan hidup murid saya".

Guru kemudian melanjutkan lagi pembicaraan dengan muridnya.

"Muridku. Hal itulah yang membuatmu dapat menjalani hidup ini dengan tenang. Karena hati yang menjadi panduan hidupmu. Itu artinya, Tuhan ada di dalam hatimu dan Tuhan yang menuntun hidupmu. Meringankan beban yang ada di pundakmu, dan melapangkan jalan untukmu. Berbeda dengan orang disekitarmu yang menjadikan pikiran sebagai panduan hidupnya".

"Dengan menjadikan pikiran sebagai panduan hidup, maka lupalah bahwa segala sesuatu yang terjadi dalam hidup dan kehidupan kita adalah merupakan penyelenggaraan-Nya, termasuk hidup dan mati kita, semuanya itu ada dalam tangan-Nya".

"Sungguh sangat disayangkan, karena ada banyak manusia memahami hal ini, namun melupakan Tuhan yang adalah Sang Pencipta, di mana hidup dan mati kita ada pada-Nya."

"Lalu, bagaimana dengan yang namanya iman, kepasrahan kita kepada-Nya?.Seringkali kita memaksakan kehendak dan keinginan kita pada Tuhan. Kalau Tuhan tidak atau belum mengabulkan permintaan melalui doa, lalu dengan mudahnya meninggalkan Tuhan dan mencari 'Tuhan' yang lain pada sesamanya yang dianggap dapat melapangkan keinginannya. Keinginan daging itu yang akan membuat dirinya hancur."

"Muridku. Itulah gambaran dari kondisi saat ini yang telah membuat banyak orang mencari pegangan pada sesamanya. Menyedihkan, namun itulah gambaran sesungguhnya."

"Menjauhkan diri dari Tuhan justru malah mendatangkan kegelisahan dan menambah kekhawatiran sekali pun Tuhan Pemilik Kehidupan berucap: 'Jangan khawatir' tetapi mengapa begitu banyak orang masih saja hidup dalam rasa ketakutan, kecemasan, kegelisahan, serta kekhawatiran. Jawabannya, karena mereka tidak punya pegangan hidup yang dapat dihandalkan. Mereka melupakan bahwa semua yang terjadi adalah merupakan penyelenggaraan-Nya."

"Hidup kita adalah merupakan penyelenggaraan Tuhan, Pencipta sekaligus Pemilik Kehidupan. Tuhan menyelenggarakan hidup dan kehidupan kita setiap hari.  Mengapa kita harus khawatir?.
Mengapa tidak kita menyerahkan kekhawatiran kita itu pada penyelenggaraan Tuhan melalui ketekunan dalam doa. Ketekunan dalam jalinan relasi yang sepenuh hati dengan-Nya yakin dan percayalah, bahwa Tuhan senantiasa menyertai perjalanan hidup dan kehidupan keseharian kita. Tuhan tidak akan memberikan beban berat penderitaan hingga kesusahan terus menerus ada dalam hidup kita. Dan Tuhan tidak akan memberikan beban kehidupan melebihi kekuatan yang kita mampu memikulnya. Itulah muridku yang dapat Guru sampaikan. Guru senang mengetahui bahwa engkau menjadikan hati sebagai panduan hidupmu. Dengan menjadikan hati sebagai panduan hidup, maka beban apa pun yang ada di hidupmu, engkau akan dapat melaluinya. Hatimu tenang, damai, dan penuh sukacita."

"Terima kasih Guru atas penjelasannya. Semoga hidup kita senantiasa menyertakan Tuhan Sang Pemilik Kehidupan, agar hati kita tenang, damai, dan penuh sukacita. Amin."

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun