Tahun ini themanya "Sulawesi Nyamanna' ... Pe Sadap", diharapkan area akan dikuasai oleh penjaja masakan asal Sulawesi, namun pengunjung hanya mendapati sekitar 16% masakan Sulawesi (Makassar dan Manado) dari total 90 booth + gerobak.
Masakan khas Sulawesi yang tersedia adalah Otak-otak Baba The Makassar, Lumpia Sulawesi, Pisang Goreng Sambal Rica, Bubur Manado, Klappertaart, Sop Konro Karebosi, Mapalus Kukis Manado, Dapoer Manado, Nyuknyang, Pangsit Mie Ujung Pandang, Nasi Goreng Merah, Nasi Tude Bakar Rica, Mie Cakalang, Coto Makassar, Tinoransak, Nasi Kuning Cakalang, Es Pisang Hijau, Kopi Sulawesi dan Oleh-oleh Sulawesi.
Sisanya dikerubuti oleh penjaja masakan dari daerah lainnya, seperti Semarang (Nasi Goreng Babat, Tahu Bakso), Ungaran (Sate Kempleng), Solo (Tongseng, Serabi Notosuman), Medan (Martabak, Kue Putu Bambu, Rujak, Cakwe), Jambi (Nasi Minyak), Bali (Bongkot, Sate Lilit), Bandung (Siomay, Mie Kocok, Ronde Jahe, Es Cendol), Yogya (Gudeg, Bakmi Jawa), Bogor (Asinan), Betawi (Gado-gado, Rujak Juhi, Kerak Telor), Surabaya (Tahu Tek) dan Cirebon (Tahu Gejrot) serta puluhan makanan umum lainnya.
Secara tematik sebenarnya dapat dikatakan kurang berhasil, karena upaya membuat dekor kapal pinisi, benteng Fort Rotterdam, dan pertunjukan musik tradisional Sulawesi, serta seragam Bugis lengkap dengan badiknya, tenggelam oleh aneka masakan non Sulawesi.
Lebih bijak bila Festival Kuliner ini bertajuk Festival Kuliner Nusantara. Selamat menikmati Kuliner Nusantara di Serpong !