[caption id="" align="aligncenter" width="538" caption="KPK Gerebek D"][/caption] Senin sore 29 September 2014, saya menyusuri jalan Sabang, Jakarta Pusat. Jalanan yang selalu ramai dan padat, dan paling susah mencari tempat parkir. Akhirnya, saya menemukan lokasi Hokben, nah tepat disebelah Hokben, Cafe D'Marco berada. Ketika saya akan memasuki pintu masuk Cafe D'Marco, saya tertegun sejenak dengan sebuah papan tulis kecil yang bertuliskan "Welcome KPK Kompasianer Penggila Kuliner". Wah, luar biasa pemilik cafe ini, KPK disambut sedemikian terhormat, seperti layaknya tamu penting. Hanya kurang karpet merahnya saja, mbak Ira he.he.he... Di dalam cafe kami langsung disambut dengan hangat oleh mbak Ira Lathief, co founder dari Cafe D'Marco, saya langsung membaur dengan teman-teman KPK lainnya, yang meski semula belum kenal, langsung keakraban terjalin. Sambil menunggu teman-teman KPK yang masih bergelut dengan kemacetan kota Jakarta, kami ngobrol kesana-kemari tentang Cafe D'Marco sambil menyaksikan perjuangan Tontowi / Liliyana di final ganda campuran bulutangkis Asian Games 2014.
Tentang Cafe D'Marco Setelah semua team KPK hadir, meski ada dua orang yang berhalangan hadir (pasti kena kartu merah dari mbak Wawa nich ..), ternyata penggila kuliner lebih banyak srikandinya lho..., dari kami ber-sebelas plus dua orang dari Admin Kompasiana, yang ganteng hanya empat orang. Rupanya mbak-mbak dan ibu-ibu pada tidak takut gemuk yach .... Mbak Ira terpaksa mematikan televisi, meski masih banyak yang asyik nonton final bulutangkis, karena harus mempresentasikan sejarah Cafe D'Marco. Cafe D'Marco didirikan oleh tiga orang yaitu
Ika Hendrani, Ira Lathief dan
Budiyono. Ira Lathief berasal dari latar belakang travel, dan penulis buku, buku ke 15 berjudul "Do what you LOVE what you do". Sementara Ika dari latar belakang musik, sehingga banyak selebriti musik yang ikut nongkrong di Cafe D'Marco, salah satunya Anggun C. Sasmi. Ke tiga orang kreatif ini setelah melakukan survey, akhirnya survey membuktikan bahwa makanan jalanan (
food street) yang paling diminati di Indonesia adalah ..... Martabak. Martabak ini ada dua jenis, asin yang konon berasal dari India, sedangkan satunya lagi manis yang berasal dari Pulau Bangka (di beberapa daerah sering disebut dengan nama kue Terang Bulan). Dengan idealisme guna membuat Martabak naik kelas dan trend anak muda sekarang adalah nongkrong, maka ke tiga orang kreatif ini lalu mengusung Martabak masuk Cafe, dan karena kaum muda Indonesia juga sedang keranjingan kopi, maka dinamailah Cafe baru ini Cafe D'Marco, dan diluncurkan tepat pada tanggal 10 Mei 2012. Marco adalah kependekan dari
MARtabak dan COffee. Revolusi Martabak yang dijalankan Cafe D'Marco memiliki visi dan misi, menggabungkan Martabak & Coffee, melakukan inovasi rasa dan presentasi (fusion) dan sarana diplomasi ke orang asing. Guna menonjolkan differensiasi atas produk martabak yang biasa dijajakan di pinggir jalan, maka Martabak di Cafe D'Marco didandani sedemikian rupa sehingga cantik dilihat mata tetapi tetap mempertahankan kelezatannya sehingga lidah tetap bergoyang. Agar pengunjung dapat merasakan aneka pilihan topping, maka sengaja dibuat ukuran martabak yang lebih kecil, seukuran loyang pizza personal. Martabak yang dijajakan di Cafe D'Marco juga terdiri dari Martabak Manis dan Asin, dan menurut mbak Ira yang paling menjadi favorit pengunjung adalah Martabak Ice Cream, Martabak Noodle, Martabak Mushbeef, Martabak Chocobana, Martabak Oreo, dan Martabak Pizza. Karena fokus Cafe D'Marco adalah makanan yang tergolong dessert, tetapi banyak pelanggan orang kantoran yang kalau tidak makan nasi masih kurang nendang, maka dengan terpaksa Cafe D'Marco juga menyediakan paket Ayam. Kini Cafe D'Marco sudah berkembang menjadi tiga outlet, dari outlet perdana di Sabang (25-30 seats), lalu ditambah dua outlet lagi di Tebet dan Kemang (max 300 seats). Cafe ini cepat berkembang karena keunikannya, dan berkat kerjasama yang dilakukan dengan banyak media dan komunitas. Salah satu agenda kegiatannya adalah gathering untuk komunitas dan demo masak. Meski sudah berkembang pesat, namun kreatifitas pemiliknya terus dipacu, beberapa minggu ini baru saja diluncurkan menu baru, yaitu Martabak Burger dan Martabak Ovomaltine. Cafe D'Marco buka jam 13.00 - 22.00 WIB, dan menerima pesanan delivery maupun take away, selain dine-in. Harga berkisar dari Rp. 15k - 35k per porsi.
Sajian Untuk KPK Setelah mbak Ira menjelaskan dengan panjang lebar tentang Sejarah, Visi dan Misi Cafe D'Marco, maka hidangan Martabak yang ditunggu-tunggu oleh KPK dihidangkan, padahal cacing di perut KPK sudah pada gelisah sejak jam 19.00 he.he.he.... Yang pertama disajikan adalah Martabak Pizza, yang membuat sebagian KPK kepedasan, lalu meluncur Martabak Burger sebagai menu andalan terbaru, yang ini citra pedasnya pas, sehingga tidak ada yang protes. Berikutnya dihidangkan Martabak Nutella yang manis semanis mbak Ira, dan terakhir adalah Martabak Oreo Ice Cream, sayang ice cream-nya sudah pada lumer, sehingga kurang dapat dinikmati rasa ice cream-nya. Setelah puas bersantap, KPK dibagi menjadi dua team, yaitu Team 1 yang terdiri dari 5 orang, dan Team 2 yang terdiri dari 6 orang. Pada kedua kontestan disajikan dua loyang Martabak dan semua topping yang ada keju, coklat, kacang, oreo, pisang, dan strawberry. Tugasnya adalah membuat kreasi topping Martabak dan memberi nama produknya, dalam waktu 5 menit. Bagi team yang menang akan mendapatkan hadiah ice cream. Kenyataannya ke dua team baru menyelesaikan kreasi toppingnya pada menit ke 13, para juri mulai menilai, dua juri dari D'Marco dan dua juri dari Kompasiana. Hasilnya ..... DRAW, berarti sama-sama hebatnya, maka terpaksa mbak Ira memanggil satu Chef untuk menuntaskan hasil penilaian supaya tidak sampai dibawa ke MK, yaitu mas Fauzan, yang akhirnya memilih Martabak hasil kreasi Team 2. Sebelum para peserta KPK Gerebek Jilid 2 pulang ke rumah masing-masing, maka diumumkan pemenang lomba live tweet Cafe D'Marco, dan pesan sponsor agar para peserta menuliskan pengalaman menariknya di Kompasiana dengan batas waktu 1 minggu, dan akan diberikan hadiah menarik dari Cafe D'Marco. Juga ada satu ultimatum dari mbak Wawa, bagi peseta KPK Gerebek yang tidak menuliskan pengalamannya di Kompasiana akan kena black list untuk event selanjutnya . Tepat jam 21.00 WIB, kami berfoto bersama di depan Cafe D'Marco, lalu pulang ke rumah masing-masing. Terima kasih mbak Ira, terima kasih Cafe D'Marco. Till we meet again. Salam Kenyang !!!
Cafe D'Marco 1. Sabang : Jl. H. Agus Salim No. 43A, sebelah Hokben, Jakarta Pusat 2. Tebet : Tebet Cool Sport, Jl. Tebet Utara Dalam No. 18, Jakarta Selatan 3. Kemang: Kampoeng Kemang, Jl. Kemang Raya No. 18, Jakarta Selatan (
Tulisan terbaik lomba Blog Kompasiana & Cafe D'Marco)
KEMBALI KE ARTIKEL