Mohon tunggu...
KOMENTAR
Film

Mengupas Khodam dalam Film "KKN di Desa Penari" dari Sudut Pandang Islam

9 Juni 2022   16:14 Diperbarui: 9 Juni 2022   16:23 861 0
KKN di Desa Penari langsung menjadi incaran masyarakat Indonesia sejak pertama kali rilis pada tanggal 30 April 2022 lalu. Film ini bahkan langsung meraih rating pertama dalam urutan film lokal terlaris menggeser kedudukan Warkop DKI Rebon: Jangkrik Boss Part 1 dengan jumlah penonton mencapai 8,5 juta penonton. Diketahui bahwa KKN di Desa Penari merupakan film yang diadaptasikan dari kisah nyata lewat sebuah thread horror yang diposting pengguna twitter bernama SimpleMan. Film horror ini mengisahkan tentang 6 mahasiswa yang sedang melakukan KKN di sebuah desa bernama Desa Penari. Keenam mahasiswa itu adalan Bima, Widya, Ayu, Nur, Wahyu dan Anton. Awalnya salah satu dari mereka mengalami kejanggalan karena mendengar suara gamelan saat mobil mereka berhenti di jalur alas D sebab desa itu hanya bisa dilewati oleh kendaraan roda dua. Alunan gamelan itu di duga sebagai sambutan dari Badarawuhi, Jin terkuat penunggu Desa Penari. Kejanggalan demi kejanggalan terus bermunculan dan konflik mulai memuncak saat Bima terhasut rayuan Badarawuhi untuk mendapatkan Widya dengan perantara ilmu hitam. Mereka terikat perjanjian dan Badarawuhi pun memberikan gelang mustika agar diberikan kepada Widya. Bima akhirnya meminta bantuan kepada Ayu untuk memberikannya pada Widya. Namun, Ayu yang ternyata juga menyukai Bima malah menyimpan gelang mustika itu. Situasi tersebut pun dimanfaatkan oleh Badarawuhi dengan mendatangi Ayu. Ia kemudian memberikan selendang pemikat agar Ayu bisa menaklukkan Bima. Singkat cerita sukma Ayu terjebak di alam ghoib bersama Bima karena perjanjian terkutuk mereka. Bima harus terus mengawini Badarawuhi dan Ayu dipaksa terus menari mengelilingi setiap jengkal tanah di hutan dekat desa itu. Akhirnya mereka berdua pun mati dan di kebumikan di rumah masing-masing.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun