Mohon tunggu...
KOMENTAR
Bahasa

Di Kuningan Nggak Boleh Bilang "Momok"

6 September 2012   01:07 Diperbarui: 4 April 2017   17:14 2239 0
Betapa kaya bahasa Indonesia dengan tambahan bahasa Nusantara yang ada. Selama seminggu abdi (saya) di Kuningan, Jawa Barat setidaknya harus menulis kalimat di bawah ini di media lokal:

Di die, urang ulah ngomong "momok" bila takut dengan sesuatu, " seperti kalimat, " dia telah menjadi momok bagi si fulan karena merasa bersalah luar biasa". Nah, bisa ketawa atau marah lawan bicara di die. Karena "momok" dalam bahasa Indonesia adalah sesuatu yang ditakuti/dihindari, namun di sini sesuatu yang harus dijaga.

Kik kik kik

Jadi, bila di Jakarta, kukatakan kalimat, "bagiku dia  telah menjadi momok dalam di masyarakat karena kelakuannya yang negatif dan merugikan orang sekitar...". Maka, di sini mesti bilang, "Punteun akang  sadayana, abdi mau bilang..." tidak 'yang ditakuti" bagiku dalam hidup ini."

Hindari bilang "momok" di Kuningan, sebab, orang Rengasdengklok saja tidak paham maksudnya. Lain, Sunda lain artinya, lain daerah lain ucapannya.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun