Mohon tunggu...
KOMENTAR
Humor

Ngaco Nggak Ngaca

20 Juni 2012   18:57 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:43 213 1
Komentar seorang politisi Partai Golkar yang menggadang-gadangkan Ibas, Sekjen Partai Demokrat menjadi wakil presiden mendampingi Ical sangat keterlaluan. Fenomena  ini mirip dengan apa yang terjadi  di jaman Orba dulu.

Jaman Orba,  anak keturunan penguasa di negeri ini dengan mudah mendapat posisi apapun. Bisa menjadi pengurus partai, bahkan bisa menjadi menteri. Nampaknya, yang dikatakan politisi Partai Golkar dengan back ground artis tidak  punya dasar kuat, kecuali demi menjilat pantat saja.

Bila menghitung Ical sebagai calon presiden, rasanya masuk akal. Namun, begitu mendengar sandingannya adalah Ibas, maka selera makan guetuye langsung ambruk usai membaca berita tersebut.

Mau dibawa kemana negeri ini oleh  orang-orang  yang asal gobleh? Kalau mau ngecap, silakan saja. Namun, jangan karena melihat jabatan Ibas di partai cukup tinggi: ngaco boleh ngaco, namun seharusnya ngaca dulu deh,

Perhitungan di atas sangat keterlaluan: ngaco nggak ngaca!

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun