Bebek Kaleyo

Warga Jakarta memang luar biasa uniknya. Kebanyakan mempunyai hobi memamah biak--maksudnya makan banyak dan dengan cita rasa tinggi. Kali ini  bisa guetuye buktikan, saat  menraktir kawan lama untuk menikmati bebek goreng dan bebek panggang di sebuah restoran di Jalan Lapangan Roos 49, Tebet Jakarta Selatan.

Mungkin karena tumben, maka Rabu (6/6/2012) terasa istimewa.Tumben hujan besar hari ini, mungkin karena guetuye makan bebek goreng di RM Bebek Kaleyo itu ya: Memakan bangsanya sendiri, bangsa bebek: 22222222222.

Guetuye jadi inget dengan lagu ciptaan Papa almarhum: Bebek lagi mandi/pakai sabun wangi/ mamanya beli roti/ anak nakal nggak dibagi.

Padahal, sungguh guetuye jarang mandi sore di luar rumah. Nah, kali ini sebelum sholat jamaah Magrib, kan guetuye menyempatkan diri mandi di kamar mandi Mesji Azzahra, di Komplek Gudang Peluru--satu kilometer dari Rumah Makan Bebek Kaleyo.

Baru guetahu, itu cita rasa bebek  sekelas dengan jenis produk di Mc Donald maupun Kentucky. Mengapa tidak? Guetuye hitung, ada 64 bangku dengan kapasitas 4 sampai 6 orang. Berarti sore itu ada sekitar 256 orang atau 386 orang konsumen yang dilayani oleh 70 otang karyawan. Total omzet perhari(buka pukul 11 - 23.00 malam) mencapai 50 juta, atau 1,5 miliar per bulan.

Nggak ada restoran cepat saji sebesar itu di Jakarta, jadi buat apa lagi suka dengan produk dari Amerika? Toh, bebek goreng atau panggang di Kaleyo jauh lebih nikmat dengan sambal hijaunya yang menggoda.