Mohon tunggu...
KOMENTAR
Humor

Dunia Pong Hardjatmo

8 April 2012   22:55 Diperbarui: 25 Juni 2015   06:51 284 0
Demi sayang pada adik yang sudah sejak 16 Pebruari 2012 tidak pulang ke rumah, maka Rabu (5/4) SP  melaporkan kepada Mapolres Jakarta Barat. Lebih 1 jam dilayani di bagian Reskrim (untuk dibuatkan surat pengantar); di bagian Yanmas; dan kembali lagi ke Reskrim untuk dibuatkan BAP-nya. Terhitung lama, karena harus pula mengalah dengan korban kehilangan paspor, KTP dan lainnya.  Padahal, kalau dihitung urutan kedatangan, lebih dulu SP menuju desk Yanmas. Mungkin karena kalah cantik dengan si korban satu ini.

Ujug-ujug, SP harus menanti selesainya laporan perempuan cantik, yang (maaf) punggungnya menampakkan tali kutang warna hitam. Beruntung kulitnya terlihat mulus, dan ruginya perempuan satu ini bukan milikku.

Singkat cerita, esokan paginya, Kamis (5/4) pukul. 08.08 aku  menanti giliran untuk tampil di TV-One. Di sana SP menyampaikan himbauan kepada adik yang meninggalkan rumah tanpa pamit pada mamanya. Dengan menyebutkan ciri-ciri khas dan nomor telepon yang  bisa dihubungi, maka  9 menit 9 detik kemudian masuklah SMS dari nomor +6280983006108 dengan jumlah 13 SMS yang masih SP catat (tanpa editiing) sebagai berikut:

Pukul 08.25 Bapak saya melihat adek bapak

Pukul 08:42 Sm siapa bpak di sana Bpak ini adek bopak mau ngmng sm bpak  Tapi dri sms Ini pal

Pukul 08:45 Dia gak mau ngomong Coba bapak tolong tolong isiin pulsa saya 200.000 Krna sbentar lagi pulsa saya mau abis

Pukul 08:46 Di sini jaringan 3 agak susah pak

Pukul 08:47 Saya teman adek bapak

Pukul 09:12 Ini agak susah  Kan di tanah abang Tertutup gedung nya  Bapak  tolong isiskan pulsa 200.000

Pukul 09:22 Iya isikanlah

Pukul 09:22 Biar bpak bisa smsan sama adik bpak

Pukul  09:32 Bapak mau isiiin pulsa  saya 200.000 kan ?? Mana bapak pulsa nya??

Pukul 09:39 Bpak mana pulsa nya

Pukul 10:02 Kakak nii aku adik mu   Mana pulsa nya

Pukul  10:42 Bpak

Pukul 10:50 Bpak mana pulsanya

SEMUA ke-13 SMS di atas tidak diedit gaya bahasa kecuali tata letak yang  tidak disamakan barisnya. Huruf besar di awal kata bisa jadi itu sebagai baris berikutnya.

Yang lucunya, kawan senior SP , Pong Hardjatmo "berguyon" dengan mengirim SMS "Mau belajar akting, isi pulsa dulu dong..."  Kiriman SMS itu dikirim Pong setelah melihat tampilan SP. Ia mengatakan ritme bicara  SP masih  agak cepat alias terburu-buru. Namun, SMS lain dari anggota Kompasiana, Achsin menangkap pesan yang disampaikan SP. Saat SP tanya, "Apakah jelas apa yang disampaikan?"

Achsin menjawab, pesan jelas.

Yang aneh, Pong tidak menilai tampilan SP.  Ya, mungkin inilah Dunia Pong Hardjatmo...

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun