Mas Hari, dari Pasuruan, Jawa Timur mempunyai keunikan tersendiri. Bila mendengar penjelasan para normal di atas, mereka umumnya mendapatkan ilmu paranormal dengan cara belajar dari orang lain. Bahkan Ki Gendeng Pamungkas, melanglang buana belajar voodo dan ilmu lain dengan prinsip, bahwa ilmu yang dipelajarinya demi menyesuaikan pasien yang terkena guna-guna (santet).
Berbeda dengan Mas Hari, ia tujuh bersaudara memiliki ilmu paranormal secara turunan, dari orang tua. Kemampuan dasar yang diajarkan oleh orangtua, kemudian dikembangkan oleh masing-masing anak. Jadi, tujuh bersaudara mempunyai ilmu kanuragan dengan keunikan dan kelebihan tersendiri. Semua diamalkan kepada masyarakat.
Pasien yang diobati beragam. Aneka penyakit yang diderita pasien hingga yang kena santet pun Mas Hari tangani dan insya Allah mendapat kesembuhan atas izinNya. Prinsipnya, tidak ada “tamu”—istilah Mas Hari untuk pasien—yang ia tolak atau pilah-pilah untuk ditanganinya. Bahkan sekitar 2008 ia sempat menangani “tamu” perempuan yang mirip terjangkit penyakit Raja Singa. Seluruh badan perempuan itu berbentol-bentol sebesar bulir jagung dan mirip nanah serta berbau busuk dan menjijikkan.
Melihat pasien yang menderita seperti penyakit kulit dan kelamin itu, Mas Hari dengan segera merenung dan menerawang melalui mata batinnya. Ia yakin, perempuan yang di hadapannya itu terkena guna-guna atau santet. Dengan telaten ia rawat dan obati dengan cara pengobatan tradisional berupa ramuan obat-obatan tradisional yang diraciknya sendiri. Syukur Alhamdulillah, dalam tempo 1,5 bulan perempuan itu pun kembali pulih seperti sedia kala sehingga bisa diterima kembali oleh kekasihnya yang semula enggan berdekatan karena bau anyir busuk dari tubuh sang kekasih.