Kala itu kami beramah tamah soal kondisi sosial saat ini yang dirasakan semakin kurang di-ayomi- oleh penegak hukum, sehingga terjadi aksi yang mirip dengan aksi "menyelesaikan sendiri" dengan cara sendiri. Selain merasakan suguhan teh dari cawan kecil khas di dunia Arab sana, SP merasakan keberanian FPI di dalam menegakkan keyakinan yang disampaikannya: amar makhruf nahi mungkar.
Sehingga bila ada pengakuan blak-blakan Erwin Arnada, bos majalah mesum Playboy di Bali, maka kali ini pun SP mengakui blak-blakan, bahwa FPI itu baik: yang tidak baik adalah oknum yang memanfaat nama FPI demi mencari keuntungan pribadi dan kelompok.