Lebih baik menjadi ulama daripada menjadi atlit atau olahragawan bahkan menjadi penulis di tanah air. Tidak percaya? Lihat saja, nasib Elias Pical, juara tinju dunia, namun di akhir kariernya ia kemudian menjadi centeng dari sebuah usaha bisnis yang kerjanya mengamankan kepentingan tuannya. Demikian pula Marina Segedi, yang pernah menjadi atlet pencak silat dan mempersembahkan medali emas saat SEA Games di Filipina, 1981, untuk Indonesia. Begituusianya baru mencapai 47 tahun, ia harus berjuang keras membanting tulang untuk memenuhi kebutuhan keluarga menjadi sopir taksi.