Terus-terang, aku tidak suka cara “marketing” sopir yang main bilang “lewat, lewat” saja, padahal bila terus terang mengatakan sejak awal, belum tentu aku mau naik angkot. Hari baru menunjukkan pukul 6 pagi. Perut sudah kuisi di Rumah Makan Minang, Ubung, tepat di depan Terminal Ubung. Maklum, perjalanan ribuan kilometer dari Jakarta demi menghadiri Blogshop Bali, di Seminyak Square bukanlah pekerjaan mudah. Apalagi fasilitasku semua serba ekonomi, kereta ekonomi, angkutan bus ekonomi dan lainnya serba ekonomi. Sehingga aku sudah terlatih dalam kesusahan. Tapi, bukan berarti semua yang serba ekonomi harus kuanggap remeh! Bukankah kesalahan besar selalu dimulai dari kesalahan kecil, dan kesalahan kecil yang bertumpuk?