Kini pun ia meramalkan hal yang sama, Indonesia akan tetap kalah oleh Timnas Malaysia. Sebagai bukti keseriusan KGP dalam meramalkan kekalahan Timnas Indonesiayang kalah untuk kedua kalinya, berikut wawancara dengan KGP pada Selasa (28/12) sore via telepon.
Apa yang anda lakukan menjelang laga pada Rabu (29/12) di Gelora Bung Karno?
KGP:Saya menyebarkan undangan ritual Jambe Teluk, di Sentul Selatan pada pukul 11 sampai dengan selesai. Maksud dan tujuan “ agar Timnas Keok Telak" dalam laga final AFF di GBK. Ayo dukung pembubaranpartai Golkar. Ayo dukung pembubaran NKRI yang dikuasai begundal cina dan arab. Penangkapan kembali Nurdin Halid sebagai koruptor. Penangkapan Abu Rial Bakrie sebagai pengemplang pajak.
Malam ini, Selasa(28/12) pukul 11 malam sayapun mengajak bersulit –ria dalam melakukan ritual yang berharap TimnasIndonesia kalah.
Mengapaandameramal Timnas Indonesia kalah?
KGP: Semua itu karenasaya melihat bahwaorang sombong , begundal dan tak ada rasa malu saja yang bercokol di pengurusan PSSI dan persatuan sepakbola lain di tanah air.
Jadi, anda melihat bahwa sepakbola punya hubungan dengan tangan-tangan kekuasaan?
KGP: Ya, jelas itu! Sebetulnya sepakbola di negeri ini cermin buram pengelola Negara, baik lokal atau pusat. Saya melihatmalang benar nasib pendukung kesebelasan Timnas kita. Ibaratnya, para supporter layak laksana laron mengerubuti cahaya lalu jatuh dan mati dimakan kodok. Itulah nasib supporter Timnas. Akan banyak korban manusia (laron) kodok, istilah polisi atau TNI.Yang kenyang kodok = pengusaha = penjual kaos = cina = politikus. Kalau kalah, mereka berkelit masih ada hari esok, dukung dong sportivitas.
Kalau begitu, bagaimana dunk solusinya aga sepakbola maju?
Sangat singkat jawabnya,yaitu apabila tidak dipimpin oleh para sombong makaIndonesia akan memiliki kesebelasan yang handal.