di mana kau sembunyikan tulang rusuk Adam
ia terkapar di Canaan dengan tubuh yang kemarau
sebab ingatan tentang sebuah perpisahaan dengan Hawa
lebih menyakitkan dari pada perpisahan itu sendiri
perempuan perempuan
kau bisa saja menjadi Sayuri
es krim yang melumer melekat di permukaan bibirnya
mengulur jilatan membangitkan minat untuk menjadi geisha
lima belas ribu yen terasa lengket di antara dua kakinya
pada sebuah lelang mizuage yang boleh saja mengantarkan rasa bangga
atau kau memilih menjadi Maria dari Betania
dengan tulus merunduk di hadapan seorang tukang kayu yang cuma punya jubah
mencuci kaki di ujung jubah itu dengan minyak yang harumnya menggetarkan
serta membasuh dengan rambut yang kemilaunya mengetuk hati
meski laki laki itu adalah Isa,
dan bisa saja ada perempuan lain yang membasuh kaki Isa
namun orang telah menulis nama Maria dari Betania adalah pelacur
jika bukan Maria, pilih saja Theodora
pelacur paling piawai yang tak terpuaskan oleh Adam manapun
ia tidak hanya menderikkan ranjang
tetapi panggung politik Romawi berada di lekuk dada dan selangkangan
jika terlalu sulit, bagaimna dengan Yasmin?
perempuan bersuami yang terkekang oleh norma
namun ia mengimaninya
ia hanya pelacur untuk suaminya yang humanis;
seorang yang mirip seniman
mungkin penyair atau pelukis
yang menempatkan manusia di atas segala-segalanya
yang dalam banyak kesempatan mengabaikan kekangan-kekangan
termasuk juga aturan Tuhan yang diimaninya
di dalam dunia masing-masing mereka saling kesepian
saat mereka mencari obat untuk menyembuhkan sepi
mereka saling menyakiti
masih ada Elsya jika kau mau
perempuan sintal yang dadanya tegak menuding langit
dan menawan seorang yang mirip seniman
mungkin penyair atau pelukis
didekati, diakarabi lalu dimesrainya
pada lingkar normatif ia adalah perempuan simpanan
tapi baginya ia adalah perempuan paling beruntung
sebab ia dan seniman adalah sepasang kekasih yang bahagia
meskipun tidak saling menguasai tubuh mereka satu sama lain
perempuan perempuan
mereka berkerumun seperti serangga
teratur, massif, tak tercegah, tak berperasaan
tapi di sebalik itu adalah wajah dengan air muka yang sama denganmu
wajah yang menyimpan angan-angan juga kecemasan
sama dengan harapan dan ketakutanmu
perempuan perempuan
tidak ada cara lain menghadapi itu semua
kecuali dengan menjadi diri sendiri
****
dimuat dalam buku puisi Susy Ayu "Rahim Kata-Kata"