Mohon tunggu...
KOMENTAR
Lyfe

Fearless & Missunderstood Rihanna

29 Maret 2010   08:44 Diperbarui: 26 Juni 2015   17:07 305 0
Fearless. Itulah kata yang paling tepat untuk menggambarkan Rihanna saat dijumpai di Ruang 3101, Hotel Grand Intercontinental Seoul (11/02). Dengan rambut pirang potongan mohawk, penyanyi kelahiran 20 February 1988 di Barbados ini memadukan dengan rok mini pink dan jas hitam v neck dan pointy shoulders. Pilihan berani yang mengkontraskan feminim (rok pink) dan menantang (potongan rambut mohawk) Selera fashion Rihanna semakin terlihat fearless jika menengok lembar per lembar sampul album terbarunya, Rated-R. Mengajak fotografer kawakan Ellen Von Unwerth, ia tampil topless hanya dibelit oleh kawat. Pose-posenya pun sangat provokatif. “Saya ingin selalu berkembang. Itu sebabnya saya merasa harus selalu tampil dengan sesuatu yang segar dan belum dilakukan oleh yang lain. Begitu juga dengan ide menggunakan kawat itu. Itu bukan kawat betul tentunya. Ide itu muncul ketika saya tidur. Dan, ketika saya diskusikan dengan stylish, Mariel Haenn, kita langsung klik dengan ide tersebut dan menggarapnya lebih lanjut,” terangnya. Ditambahkan wanita bernama panjang Robyn Rihanna Fenty ini bahwa penampilannya seperti itu tidak dilakukan sengaja untuk mengejutkan. Ia hanya berkarya mengikuti apa kata hatinya. Justru dari komentar-komentar yang diterima setelah albumnya diedarkan, ia baru menyadari bahwa penampilannya seperti itu berani dan mengejutkan. Terlepas dari selera berpakaiannya, selera lainnya juga berani. Penyanyi wanita temuan Evan Rogers ini hobi mengkoleksi tato di tubuhnya. Ada tigabelas tato yang kini menghiasi tubuhnya yang semampai itu. Tato terakhir sempat ia pamerkan di acara Ellen. Tulisan “Never a failure, always a lesson” tertulis di dada kanannya, hasil tato dari tato artis langganannya, Keith “Bang Bang” Birdy. Ini pasti diambil dari pengalaman KDRT-nya dengan Chris Brown! *Gosip mode on* Atas nama berkembang, ia juga tidak takut mengutak-atik musik dan melakukan perubahan drastis. Citra anak gadis baik-baik di album pertama, Music of the Sun, dan keduanya, A Girl Like Me, tiba-tiba berubah menjadi wanita nakal dalam album ketiga, Good Girl Gone Bad dan semakin bitchy di album keempatnya, Rated-R. Dengan keberaniannya itulah, RiRi, begitu ia biasa dipanggil, diakui sebagai sebagai penyanyi wanita terandal masa kini bersama idolanya, Beyonce, dan penyanyi wanita lainnya seperti Lady Gaga, Kathy Perry, Taylor Swift dan Pink. “Di dunia musik, semuanya berputar. Mungkin kini orang bosan dengan rap, hip-hop yang terasa penuh dengan kekerasan.” Ujarnya merendah ketika ditanya tentang banyaknya penyanyi wanita yang menjadi favorit. Keberaniannya paling terlihat saat ia menjadi korban kekerasan mantan pacarnya, Chris Brown. Tanpa kompromi atau malu-malu, ia melaporkan kelakukan kasar mantan pacarnya itu ke polisi. Untuk menghindari kehebohan papparazi, ia segera mengungsikan diri ke kampung halamannya di Barbados. Penampilannya di Grammy pun batal. Penampilannya di Jakarta untuk kedua kalinya pun batal. Ketika ditanya mengenai soal ini, Rihanna terlihat segan menceritakan kembali. Tapi, ia tetap menunjukkan keprofesionalannya. “Dunia saya seperti mau runtuh pada saat saya mengalaminya. But, hey that’s life! Hal itu justru menguatkan saya. Ketika kembali bekerja (menggarap album keempat), saya berusaha menjauhi tema cinta (Sambil meletakkan kedua tangannya ke kepalanya, tanda ketidaksukaannya terhadap topic tersebut). Namun, siapa yang menyangka. Begitu saya terlibat sepenuhnya di produksi album ini, saya justru merangkul tema tersebut. Yang ada di dalam otak saya adalah otentisitas dan ketulusan hati. Saya buka hati dan menunjukkan sisi rapuh saya. Dan, cara itu justru membuka saya kepada banyak hal.” Soal cinta, toh, ia kini sudah move on. Ia dikabarkan dekat atlet bisbol LA Dodger Matt Kemp. Di hari ulang tahun RiRi, Matt memberikan pesta kejutan dan hadiah berlian. Sebagai gantinya, RiRi menghadiri kegiatan sosial yang diadakan Matt untuk menggalang dana bagi anak2 Autis. Kesuksesannya ini juga kemudian ia pergunakan untuk kepentingan sosial. Ia mendirikan yayasan BELIEVE. Awalnya, yayasan ini mengkhususkan diri kepada penyantunan anak-anak yang memiliki penyakit mematikan. Namun, setelah semuanya berkembang, banyak aksi sosial yang dilancarkan dari yayasan untuk kepentingan sosial yang lain. “Setelah membantu membangun rumah panti asuhan, lalu kita mencoba untuk membangun sekolah. Sekarang dengan adanya bencana di Haiti, yayasan ini turun tangan langsung untuk membantu anak-anak di Haiti, terutama untuk obat-obatan, makanan dan apapun yang mereka butuhkan untuk perbaikan masa depan mereka.” Dua belas menit wawancara singkat dengan Rihanna berakhir. Tambah satu lagi kesan saya untuknya. Missunderstood . Saya salah sangka lagi. Si nakal Rihanna kini berubah menjadi wanita baik lagi. (*) PS: Narsis dikit yah! *wink*

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun