Menjadi sebuah pertanyaan besar ketika kita menilik dunia pendidikan di Indonesia, Apakah proses pendidikan di Indonesia sudah baik ? Jawabannya BELUM, coba kita cermati kasus-kasus yang terjadi sebulan terakhir ini, banyak siswa-siswa yang menerima kekerasan di dalam sekolah. Seperti permasalahan yang belum lama ini terjadi yaitu kasus pelecehan seksual kepada siswa yang terjadi di "Jakarta International Scholl", lembaga pendidikan yang seharusnya menjadi jembatan untuk meraih cita-cita siswa di masa yang akan datang, berubah menjadi sarang pelaku kekerasan seksual terhadap anak yang sewaktu-waktu bisa "menerkam" siswa. Kasus lain yang serupa terjadi di Cianjur sejumlah siswa SD Al-Ashar cianjur dicabuli oleh seorang oknum guru, walaupun pihak sekolah telah menjelaskan bahwa oknum yang melakukan tindakan tidak senonoh tersebut adalah seorang guru ekstrakulikuler, namun apapun alasannya perbuatan seperti kedua hal di atas sangatlah memprihatinkan bagi dunia pendidikan kita yang seharusnya mengajarkan nilai-nilai moralitas yang baik. Nilai-nilai moralitas yang seharusnya diajarkan melalui berbagai matapelajaran di sekolah dan dicontohkan oleh seorang pendidik malah dicederai dengan perilaku oknum-oknum guru yang tidak bertanggung jawab dengan melakukan hal-hal tidak senonoh seperti kasus diatas. Dengan maraknya kasus-kasus serupa yang kurang lebih dalam waktu sebulan ini banyak bermunculan menimbulkan kekhawatiran bahwa moralitas yang dimiliki oleh bangsa kita ini mengalami kemunduran.
Bagaimana nasib generasi bangsa Indonesia dimasa yang akan datang apabila generasi mudanya sudah "cacat" karena mengalami trauma-trauma yang diderita akibat kekerasan seksual ? , dunia pendidikan harus cepat bereaksi dengan kejadian ini paling tidak akan lebih selektif menerima tenaga pendidik dan karyawan agar Bangsa Indonesia memiliki generasi muda berkualitas yang di didik oleh tenaga pendidik yang mempunyai moral baik, sehingga generasi muda tersebut bisa diandalkan menjadi Tulang Punggung bangsa.
Susantya Kurniawan