Mohon tunggu...
KOMENTAR
Catatan

Euforia Blogshop N5M di Makassar, Kompasiana dan iB Syariah

1 April 2012   07:10 Diperbarui: 25 Juni 2015   07:10 129 3
Sehari sebelum Malam semakin larut. Sedang rapat para pemakai dasi belum juga kelar. Maka kupaksakan mataku untuk terpejam dengan sendirinya karena malam ini kantuk belum juga menjemput. Sebelumnya ku setel jam alarm untuk membangunkanku sebelum shalat subuh, sehingga bisa bersiap-siap. Diantar dengan khayalan akan kejadian esok, akhirnya mataku terpejam. Kamar hening. Kujemput khayalanku Astagfirullah, sudah siang. Matahari sudah meninggi. Sedang jamku sudah menunjukkan pukul 1 siang, how i can miss. Kaget sekaget kagetnya. Terdapat penyesalan dalam hati dan mulailah menyalahkan diri sendiri. Suara yang tak asing dari luar kamar mendekat dan semakin mendekat suara tersebut semakin meninggi. Terasa ada yang menyentuh pergelangan kakiku. Mendorong-dorong badan dan kemudian mataku terbuka molotot gerangan yang memiliki suara itu. Sontak kaget dan rasa dahaga yang luar biasa, "Alhamdulillah" kataku. Ternyata hanyalah sebuah mimpi. Yaah bunga tidur. Setelah mendirikan shalat subuh, kaki dan tanganku mulai lihai. Menyediakan yang sudah disiapkan sedari dulu kemudian memasukkannya ke dalam tas. Hari ini aku sudah janjian dengan temanku untuk datang lebih awal dari orang-orang. Besarnya semangat yang terpatri membuat kami tidak betah untuk berlama-lama di rumah. Motor miong kesayanganku yang kerap kali berjasa untuk menemaniku ke sana ke mari, mulai memacuh bunyi gasnya. Dengan ijin orang tua, kutinggalkan rumahku dengan menjinjing rasa penasaran dan semangat yang menggebu-gebu. Pukul 07.50 wita miong memecahkan jalan perintis kemerdekaan menuju urip sumeharjo makassar,  Pedisnya gas air mata yang disemprotkan para 'pemakai seragam' itu masih terasa. Ia berhasil masuk ke dalam hidungku dan membuatku sesak untuk bernapas ... setelah berhasil masuk ke laring dan faringku, ia kembali naik ke mataku lewat syaraf-syaraf. Pedisnya mataku sangat terasa. Tapi tidak kupedulikan, demi khayalanku yang akan kujemput. 08.23 wita motor miong berhenti tepat di rumah oma *panggilan untuk temanku*. Namun Berhubung hanya 1 motor yang bisa digunakan dan kami berjumlah 3 orang, maka kuputuskan untuk mengistirahatkan miongku dan memakai kendaraan umum bersama teman-teman menuju gedung bank indonesia. 08.52 wita "kiri pak supir". Loncat dari kendaran biru itu, kami segera melangkahkan kaki menuju gedung nan megah itu. "Alhamdulillah, akhirnya kita sampai dan tidak dengan terlambat sebagaimana dalam mimpi itu" sebutku dalam hati. Setelah lift menurunkan kami di lantai 4 gedung megah itu, kami di sambut oleh seorang mbak cantik. Dan dipersilahkan untuk registrasi. Setelah registrasi, kemudian kami di papah untuk tanda tangan di stand banner atau semacam itulah.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun