Aku meninggalkan orang tua, keluarga, dan para sahabatku. Aku digiring ke tempat yang lebih sunyi tempat baru yang ku tinggal. Aku merasa asing sebab semuanya serba baru. Aku berkumpul bersama teman-temanku yang baru. Hari-hariku jalani dengan penuh lesu dan takut karena aku masih merasa tidak nyaman atas perbuatanku. Aku benci dengan semuanya, terutama diri sendiri.
Aku bangun pada suatu pagi masih di tempat baruku waktu hari Sabtu dan mempersiapkan diri mengikuti misa pagi di Gereja. Dan pagi itu aku mulai janji dengan diri sendiri untuk mencoba jadikan masalah sebagai pengalaman untuk membuka lembaran baru yang bisa membangkitkan ku dari keterpurukan.
KEMBALI KE ARTIKEL