Mohon tunggu...
KOMENTAR
Filsafat

Bermain dengan Setan

12 Agustus 2011   04:57 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:52 94 1
Kejengkelan yang merasuk di hati, kedongkolan yang menusuk ulu hati, dan amarah yang membakar segala apapun yang ada di hadapanku, semua itu terkadang tak pernah kupedulikan, sampai datangnya resiko yang besar dan membawa kesengsaraan bagi orang-orang di sekitarku.

Walaupun aku terkadang disadarkan bahwa setan sedang mempermainkan diriku, namun aku tidak pernah peduli, karena aku lebih sibuk memperhatikan setan yang kelihatan mata, setan yang tersenyum sinis sebagai karakter kapitalis yang bersembunyi di balik baju moralis, setan yang pakaiannya lebih rapi namun kelakuannya membuat banyak orang sakit hati.

Akhirnya aku disadarkan dengan keterbatasan, bahwa kesibukanku untuk memusuhi setan, ternyata hanya membuang-buang waktu, dan kehilangan waktu berharga untuk ibadah.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun