Di sebuah warung sate sederhana di ujung desa, aroma khas sate dan tongseng menyeruak memenuhi udara. Warung Pak Parto memang terkenal, bukan hanya karena rasa makanannya yang melegenda, tetapi juga karena suasananya yang akrab. Malam itu, tiga orang lelaki duduk di meja kayu panjang. Mereka adalah Kepala Desa Pak Rahmat, Sekretaris Desa Pak Arif, dan Bendahara Desa Pak Narto.
KEMBALI KE ARTIKEL