Langit malam menyelimuti lereng Gunung Garuda, tapi di beranda rumah Mbah Manten, percakapan kami terus mengalir hangat. Kopi hitam sudah tinggal ampas, dan rokok lintingan Mbah Manten tinggal separuh, tapi semangatnya untuk bicara soal desa tidak berkurang.
KEMBALI KE ARTIKEL