Aku duduk tak nyaman menatap komputer yang berada di atas meja belajar di dalam kamar. Resah. Masih terus teringat pertemuan senyap.
Kemarin, hari terakhir di bulan pertama pada tahun baru ini, sampai juga pada momen berharga itu. Bertemu dengannya, menyambut pencapaian terbaiknya, terakhir kali, sebelum kebersamaan akan tersekat jarak yang amat serak. Alih-alih mengulurkan tangan, memberinya selamat dan doa terbaik, aku justru terbungkam sempurna.