memeluk debu dan tanah kering
pertemuannya membumbungkan aroma
pengingat masa muda yang patah
garis bilangan beringsut mundur
menjauh dari hujan kata-kata
dan buku-buku peradaban
menangisi remeh temeh luka
yang dibuat sendiri
matahari hampir pulang
bayangan tubuh sendiri
bersiap pergi
maka waktu pun berseru
aku kehilanganmu
aku kehilanganmu
di ujung jalan
matahari menyerahkan sore pada malam
bersama cerita pemuda yang patah
Jakarta ,14 Desember 2021