Disela-sela kerja pengorganisasian, saya dan beberapa kawan aktifis perempuan biasanya sharing tentang permasalahan sehari-hari. Dari sharing tersebut, kami berharap lahir sebuah solusi yang membumi. Ya, minimal melahirkan ‘kesadaran’ untuk lebih bijak dan proporsional dalam menghadapi suatu masalah. Kali ini topiknya tentang KECANTIKAN.
Tema KECANTIKAN tadi, sebenarnya tidak direncanakan. Tidak tahu kenapa, tiba-tiba muncul saat seorang kawan nyeletuk, “para aktifis tuh, kalau sudah mulai ngomong- kelihatan deh cantiknya”. Kalau ungkapan tadi, kemudian dijadikan standart nilai bagi para aktifis, menurut saya, itu sah-sah saja. Relatif, mungkin istilah yang tepat untuk menafsirkan ‘kecantikan’. Justru saat ini, sudah saatnya para perempuan berani memberikan penafsiran sendiri tentang kecantikan.