Jam 14.30, selepas rehat, kerja baktipun kelar. Rafi segera kusuapi agar perutnya tak keroncongan, setelah itu kumandikan dan berganti pakaian. Sebelum kuajak pulang, ia terlebih dahulu pamit ke semua staff di kantor, satu per satu ia pamiti. Selanjutnya dengan motor pitung tuaku kami beranjak pulang, menuju rumah kontrakan kami di bilangan Bangutapan Bantul Yogyakarta.
Selepas dari pertigaan Colombo jalan Gejayan Yogyakarta, tepat di depan pasar Demangan Yogyakarta, tiba-tiba Rafi merengek “Ayah, katanya mau beliin Bola belang-belang”.
Waduh! Rupanya janjiku sepekan lalu membekas di benaknya.
Sepekan lalu kala nonton bola di lapangan bola dekat rumah, Rafi menyatakan keinginannya untuk memiliki bola karet dengan motif kotak trapezium yang berselang-seling, itulah yang disebutnya sebagai bola belang-belang. Kala itu saya memang menjajikan untuk membelikannya. Sayang saya lupa, sampai ia menagihnya.