Hingga paroh pertama abad ke-20 kebanyakan orang Indonesia masih kaku dan tegang seperti menghadapi elmaut jika dipotret. Berdiri di depan kamera menciptakan ketegangan, mungkin karena pada masa itu tukang potret harus bersembunyi di balik selembar kain hitam ketika membidikkan kameranya untuk mengurangi efek cahaya, seolah-olah mereka seperti hantu yang menakutkan yang sedang mengintip seseorang.
KEMBALI KE ARTIKEL