Mohon tunggu...
KOMENTAR
Humaniora Pilihan

Refleksi #3: Janji

5 Agustus 2016   06:20 Diperbarui: 5 Agustus 2016   19:37 134 0
Dalam setahun belakangan ini obrolan manusia Indonesia seputar janji terdengar agak bersipongang. Orang-orang dari berbagai merek – lawan politik, pengamat politik bayaran, kaum ulama, anggota parlemen, dan kawula awam aggota parlemen lepau kopi – mempertanyakan komitmen dan janji Joko Widodo (Jokowi). Presiden Indonesia itu dinilai ingkar janji: dulu semasa menjadi Walikota Solo dia telah meninggalkan posnya sebelum selesai masa jabatannya karena terpilih menjadi Walikota DKI Jakarta; baru dua tahun menjabat Walikota DKI Jakarta, Jokowi mencalonkan diri (atau dicalonkan oleh partainya, PDI moncong putih) menjadi presiden Republik Indonesia dalam Pemilu 2014. Oleh karena itu Jokowi dinilai telah mungkir janji pula: berniat meninggalkan posnya sebelum masa jabatannya selesai. ‘Apakah orang yang sering mungkir janji bisa dipercaya?’, begitu antara lain komentar yang terdengar.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun