Namun, sebenarnya ada hal yang sangat mengganggu saya, yakni ketidakkonsitenan admin kompasiana dalam menaati aturan atau tata tertib yang dibuat sendiri. Terutama, yang banyak dilanggar admin adalah pasal Syarat dan ketentuan nomor 8 yang berbunyi:
Pada saat ingin menempatkan atau menayangkan Konten di Kompasiana, Kompasianer dilarang:
a.Menulis Judul Tulisan menggunakan huruf kapital.
b.Menayangkan lebih dari satu Tulisan dalam satu waktu secara bersamaan (jarak antara satu tulisan ke tulisan lain paling cepat satu jam).
c.Melakukan aksi plagiarisme dalam bentuk dan untuk alasan apapun.
d.Menyalin, menayangkan-ulang atau meneruskan sebagian atau seluruh Tulisan, Komentar dan atau Berita milik orang atau pihak lain tanpa maksud membuat Tulisan atau Berita baru yang dapat dipertanggungjawabkan dan dapat disebut sebagai Konten miliknya.
e.Menayangkan cuplikan suatu Tulisan yang sudah ditayangkan di Kompasiana, blog atau situs internet lainnya.
f.Memuat dan atau menayangkan materi iklan atau Konten lain yang secara langsung atau tidak langsung berisi ajakan untuk membeli produk/barang/jasa yang tercantum dalam tulisan. Hal ini termasuk dengan cara penggunaan Tag, Judul, Tautan dan atau signature pada tulisan.
Terutama point D (yang saya tebali). Banyak sekali artikel di kompasiana yang persis, bahkan tayang ulang berita dari media, blog, web tetapi mendapatkan posisi istimewa di HL. Kalau hari ini contohnya soal Kawin Massal yang pecahkan rekor. Enggak cuma sekali ini. Berkali-kali ini dilakukan admin. Saya mungkin masih bisa memaklumidan menghargai bila tulisan tersebut, meskipun sama materinya, tapi ditulis sendiri atau hasil reportase penulisnya. Lha ini .. sama persis. Dan akhirnya saya berfikir, kalau begitu ..enak dong orang yang sebenarnya enggak ahli nulis seperti saya. Tinggal copy persis berita-berita aktual dari media lain, disebutkan sumbernya kan beres .. Bisa jadi HL lagi!