“
Duaaarrr…. Duarr….”, suara petir menyambar, geledek menggelegar, langit menangis bak melimpahkan air matanya ke bumi. Udara dingin mulai menusuk relung jiwa, angin sepoi serasa berbisik di telinga, pohon melambai, bangunan rumah kumuh di daerah Kwitang Blok 1H, Jakarta Pusat terlihat bisu terdiam menikmati guyuran air hujan sore itu.
KEMBALI KE ARTIKEL