Pakaian ku basah oleh keringat. Tak terasa satu jam berlalu, aku turut serta mencabuti rumput di halaman kelas. Maklum libur puasa dan lebaran selama 20 hari berhasil membuat semak halaman kelas. "Ayo kita siapkan, rumput-rumput disebelah sini masih belum dicabut nih" ucap ku memberi semangat. "Bagas, ayo cepat masukkan tumpuk kan rumput  ini kedalam tong sampah. Sekalian cabut sedikit lagi nih rumput nya. Suaraku nyinyir. "Loh, malah di cium tong sampah nya?" tanyaku heran. "Iya bu, enggak enak baunya". "MasyaAllah, sudah pasti enggak enak baunya, itu kan sampah dedaunan kering yang basah Bagas?". Bagas tersenyum kecut. Tanpa sadar Bagas mengulang kembali mencium tong sampah yang berisi dedaunan kering yang basah. Teman-teman Bagas yang melihat kejadian itu tertawa. "Ayo Bagas, cepat sigap. Nanti masuk BP lagi loh" ledek Andika menimpali. "Iya, pas kali saat itu ada mamak ku yang mau ambil KTP". Jawab Bagas seolah-olah menyindir aku atas rasa tidak nyaman nya saat itu.
KEMBALI KE ARTIKEL