Kasus kematian Siyono, terduga teroris yang meninggal saat pemeriksaan oleh Densus 88, telah memasuki babak baru, hasil otopsi yang dilakukan oleh tim dokter Forensik telah di publikasikan melalui media massa dan hasilnya pun sangat mencengangkan, tim Forensik yang dibentuk oleh organisasi Islam Muhammadiyah Komnas HAM dan Kontras mengumumkan bahwa kematian Siyono disebabkan karena adanya lima tulang dada yang patah yang mengarah ke jantung, hasil forensik ini bertentangan dengan keterangan polisi yang menyatakan Siyono meninggal karena kelelahan akibat melawan polisi saat penangkapan, pada kejadian itu pula kepala Siyono sempat terbentur bingkai jendela mobil, dan terjadi luka dalam dibagian kepala, terus bagaimana dengan patah tulang dada yang dialami Siyono, siapa yang melakukan dan berapa orang yang melakukannya, itu yang harus kita ketahui dari pihak kepolisian. Bayangkan begitu kejamnya tindakan Densus 88 Mabes Polri ini, seorang yang masih terduga meninggal dengan keadaan yang mengenaskan, hanya karena ingin memperoleh informasi tentang keterlibatannya dalam organisasi neo jamaah islamiyah dan itu belum tentu almarhum lakukan.
KEMBALI KE ARTIKEL