setiap kali aku merasa dan mengikuti perkembangannya. negari ini tidaklah bertambah baik adanya. justru malah makin merajalela. tak malu lagi mereka menampakkannya. setiap tahun, setiap bergantinya satu masa pemerintahan ke masa pemerintahan yang baru. masalah ini bukannya tambah menyusut malah tidak karuan. setiap kepercayaan yang dibebankan kepada mereka malah dissalahgunakan. setiap tanggung jawab yang dibebankan diatas pundak mereka malah dipertaruhkan untuk kepentingan pribadi sendiri mereka. tak urung itu tak membuat mereka malu. malah kebanggaan menyelubungi hati mereganka. dengan tingkah lakunya dia yakinkan bahwa dialah yang pantas menanggung beban itu.
kepalaku pusing melihat peliknya negeri ini. kepalaku serasa ingin pecah melihat tingkah berita-berita buruk yang selalu emnjadi santapan pagi. kasus-kasus terjadi disana-sini, kasus korupsi pergi, kasus bencana menghampiri. kasus penghinaan terhadap pemimpin negeri ini datang sebagai inti, kasus tandingan DPR ikut berpastisipasi. belum lagi kasus-kasus membingungkan lainnya yang terjadi dalam negeri ini. oi, pelikny negari ini. seperti kutukan yang terus membelenggu, tiada henti permasalahan terus saja datang mengawasi. dari petani, nelayan, pedagang, karyawan, pedagang kali lma, pedagang asongan, pengusaha, birokrat, LSM, pemerintah daerah, bahkan pemerintah pusat. aaaahhhhh betapa muramnya negeriku ini. betapa sedihnya, betapa keriputnya tanah yang kuinjak ini. melihat kelakuan dari sang kholifah fil ardli.
kepalaku semaikn tambah pusing dengan kelakuan para akil rakyat akhir-akhir ini. inikah potret indonesia saat ini? inikah potret gambaran dari negarawan yang telah dipilih oleh rakyat?. semuanya saling unjuk gigi, memperlihatkan seolah dialah yang terbaik. dia ingin terlihat baik dimata masyarakat. di ingin terlihat profesional dimata rakyat. namun yang diperbuatnya tak lebih dari seorang berandalan yang turun kejalan.
kekejaman apa ini?, mengapa negeri ini semakin miskin akan kaum intelektualnya. ngakunya sarjana, ngaunya magister dan doktor. namun kelakuannya tak lebih baik dari seorang petani kampung. beri aku alasan mengapa negeri ini menciptakan orang-orang seperti ini?